Udara yang berputar dalam ruangan tak mampu memenuhi kebutuhan oksigen ribuan orang di sebuah rumah terbilang mewah. Seorang Ibu yang menggendong anaknya tampak berada diantara orang-orang yang berdesakan dan saling sikut mengantri giliran pembagian sedekah 50 ribu rupiah oleh seorang dermawan baik hati si empunya rumah.
Setelah berjam-jam bersabardalam antrian yang panjang akhirnya sang Ibu bisa bernafas lega. Digenggamnya lembaran limah puluh ribuan itu kuat-kuat. Terbayang olehnya sirup manis dan jajanan buka puasa yang akan dinikmati anak-anaknya di rumah.
“ Semuanya lima puluh lima ribu Bu“ kata si empunya warung membuyarkan lamunan si Ibu.
Ketika hendak menambah kekurangan uang belanja, si Ibu merogoh dompet yang disimpan dalam kantong daster lusuh yang Ia pakai. Alangkah paniknya ia ketika menyadari dompetnya yang berisi uang belanjasatu minggu sebanyak dua ratus dua puluh ribu rupiah itu telah raib entah kemana.
Si ibu pulang dengan langkah yang amat pelan, ditangannya tak ada apa-apa selain uang lembaran lima puluh ribu yang digenggamnya kuat-kuat . Tak ada sirup apalagijajanan buka puasa . “ Seminggu ini kita benar-benar puasa Nak “ bisiknya dalam hati.
- Bulan Berbagi -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H