Generasi Qur’ani adalah pemuda yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, membaca, menghafal dan memahaminya isinya, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan dan kelakuan. Allah SWT memberi contoh di dalam Al-Qur’an tentang pemuda yang menjadi dambaan Al-Qur’an dalam diri para pemuda al-kahfi, mereka adalah pemuda yang memegang teguh keimanannya dan rela meninggalkan kampung halaman demi membela agama Allah.
Allah berfirman: “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk."(QS al-Kahfi ayat 13)
Pemuda zaman now atau milenial sekarang ini realitasnya banyak yang di sibukkan oleh smartphone, ganget, dan media sosial, beberapa di antaranya ada yang tidak memiliki kesibukan dan menghabiskan waktu luangnya untuk tiduran dan berselancar di dunia maya, hingga timbullah istilah generasi rebahan. Dengan realita dari perubahan zaman yang semakin canggih ini apakah yang sebenarnya diharapkan dari pemuda, dan akankah pemuda zaman now menjadi generasi Qur’ani?
Sebuah ungkapan Arab mengatakan "pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan" oleh karena itu pada zaman sekarang ini, sebagai pemuda kita harus mampu menjadi pelopor bukan pengekor, pemuda sekarang harus berjiwa Qur’ani dan jangan sampai menjadi budak zaman. Kemajuan teknologi harus dipergunakan secara semestinya seperti mengambil yang baik-baik didalamnya dan menjadikan sebagai sarana belajar, apalagi aktifitas menuntut ilmu merupakan sesuatu yang memang di wajibkan atas setiap muslim, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai rambu-rambu dalam kehidupan.
Di antara ciri-ciri pemuda Qur’ani antara lain:
Pertama, memiliki Iman yang kuat terhadap akidah Islam, yakni pemuda yang memiliki ketakwaan kepada Allah SWT, dan menjadikan Islam sebagai gaya hidup (lifestyle), mereka bangga dengan islam, cara bicaranya sunnah, olah raganya sunnah, akrab dengan majelis ilmu, serta berteman dengan orang yang shaleh.
Kedua, memiliki akhlak yang mulia. Sudah sepatutnya pemuda mengamalkan dan berakhlak dengan Al-Quran, terutama pada zaman sekarang ini para pemuda tidak boleh lepas dari pedoman hidupnya (Al-Qur’an). Nabi Muhammad diutus Allah untuk membangun akhlak mulia, di dalam Al-Qur’an diterangkan “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”(QS al-Ahzab ayat 21). Hadist dari Aisyah RA “Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Al-Qur’an”
Ketiga, memiliki kekuatan fisik. Sebagai seorang mukmin hendaklah kita menjadi mukmin yang kuat dan tidak lemah, olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh kita agar tidak mudah terkena penyakit, diantara olahraga yang di anjurkan dalam islam yaitu olahraga panahan, berkuda, berenang, berlari, dan gulat.
Suatu ketika, Ummul Mukmin Aisyah melihat sekelompok pemuda yang berjalan dengan gontai, lemas, loyo dan bermalas-malasan. Lalu dikatakan kepada beliau “Para pemuda tersebut adalah orang-orang yang ahli ibadah, ahli qana’ah dan ahli zuhud.” Aisyah berkata “Demi Allah yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sesungguhnya Umar bin khattab adalah orang yang lebih banyak ibadahnya, lebih hebat zuhudnya, dan lebih takut kepada Allah daripada mereka. Namun apabila Umar memukul, pukulannya menyakitkan. Apabila dia berbicara, pembicaraannya akan di dengar. Dan apabila dia berjalan, maka jalannya cepat.”
Keempat, berdikari dan produktif. Berdikari yaitu berdiri di atas kaki sendiri atau mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Untuk mewujudkan Generasi Qurani Rasulullah SAW merupakan contoh terbaik untuk di ikuti oleh generasi muda masa kini. Rasulullah SAW rajin bekerja dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya, bahkan dimasa mudanya beliau sudah mampu mencari sumber rezki sendiri. Dahulunya beliau pernah mengembala kambing dari penduduk mekah, selain itu beliau juga merupakan seorang pedagang yang jujur dan amanah.
Sahabatku yang disayangi Allah, kita adalah umat yang Allah turunkan Al-Qur’an sebagai mukjizat yang agung, betapa ruginya umat yang tidak menjadikan Al-Quran sebagai panduan hidup. Hidup dalam sinaran petunjuk Al-Qur’an dan mematuhi ketentuan-ketentuannya merupakan kunci untuk mendaptakan kebahagiaan dunia dan akhirat.