Lihat ke Halaman Asli

Ya Yat

TERVERIFIKASI

Blogger

Karya Seni Kamoro, Bisakah Mendunia? Ini Kata Ghea Panggabean dan Asha Smara Darra

Diperbarui: 3 Desember 2021   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahat karya seni (Dokumentasi Yayat)

Indonesia punya beragam seni budaya yang istimewa dan banyak diantaranya yang sudah mendunia. Karya seni yang paling dikenal adalah dari Bali, siapa sih wisatawan mancanegara yang tak kenal Bali?

Namun, Indonesia bukan cuma Bali. Itu sebabnya banyak pihak berusaha mengenalkan karya seni dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu karya seni yang berusaha sering diangkat ke mancanegara adalah karya seni dari Papua. Pulau Papua yang eksotis ini punya 255 suku yang kesemuanya punya karya seni dengan ciri khas masing-masing. Salah satu suku yang sedang diperkenalkan karya seninya adalah suku Kamoro.

PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe (MWK) dan Plataran Indonesia menggelar Kamoro Art Exhibition & Sale 2021 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, pada 27-29 Oktober 2021.

Patung karya Kamoro (Dokumentasi Yayat)

Selama tiga hari, PTFI memperkenalkan karya seni dan budaya Suku Kamoro kepada para pengunjung pameran, sebagai salah satu suku asli Papua yang hidup berdampingan dengan PTFI di wilayah operasi perusahaan di Mimika, Papua.

Kamoro dikenal dengan karya seni berupa ukiran kayu, anyaman, dan tarian. Melalui pameran seni ini, PTFI berharap masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda sebagai ahli waris kekayaan budaya bangsa, akan semakin mengenal keragaman karya seni tradisional Papua sebagai bagian dari budaya Nusantara.

Tujuan pameran tersebut adalah untuk mengajak generasi muda Indonesia untuk mengenal lebih dekat seni budaya Kamoro sebagai bagian dari khazanah budaya Indonesia.

Pameran budaya ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang diadakan dalam pekan "Untukmu Papua -- Saudaraku" di Plataran Indonesia.

Patung Kamoro dipahat tangan (Dokumentasi Yayat)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline