Kabut pekat menyelimuti kawasan komplek percandian Gedong Songo Semarang begitu saya datang. Jam menunjuk ke angka 09.00 WIB. Pagi jelang siang, tapi pekatnya kabut yang membuat badan saya menggigil membuat suasana terasa seberti jam 6 pagi. Kawasan ini di dataran tinggi, seorang teman bilang, kabut menghilang jam 11 an dan akan turun mulai jam 2 siang. Waahhh...
Meski kabut pekat, tak menyurutkan langkah para mahasiswa dan mahasiswi yang satu persatu turun dari mobil rombongan. Mereka mendatangi kawasan komplek percandian Gedong Songo untuk menanam pohon bersama. Ya, hari itu 5 Maret 2020 ada tanam pohon bersama, bagian dari program Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) yang diadakan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation.
Komplek percandian Gedong Songo adalah salah satu ikon kota Semarang. Terletak di ungaran, candi ini ditemukan pada 1804 silam. Meski namanya 9, namun jumlah candi yang ada dan masih baik bangunannya hanya 8. Lokasi keberadaan candi berbeda-beda. Jarak satu candi dengan candi yang lain cukup jauh, jalanan menanjak pula. Butuh waktu lebih dari sehari kalau mau menyambangi seluruh candi.
Acara Candi Sadar Lingkungan (Candi Darling) berlokasi di candi 1. Melihat candi 1 saya takjub luar biasa. Candinya tidak besar namun berdiri anggun di dataran tinggi. Saya baru bisa melihatnya dengan jelas ketika kabut menghilang di kisaran jam 10 an. Kawasan candi sungguh tertata. Lokasinya bersih tak ada sampah dengan pepohonan yang banyak jumlahnya.
Tanam Pohon, Selamatkan Lingkungan
Hari itu Candi Darling mengajak 250 an mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas seperti Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang dan 50 universitas lainnya untuk menanam pohon dalam rangka menghijaukan kawasan komplek percandian Gedong Songo.
Candi Gedong Songo yang ada di dataran tinggi memang menarik untuk dikunjungi. Dari candi yang paling atas, bahkan kita bisa melihat panorama kota. Namun lokasi dataran tinggi menyimpan permasalahan juga. Ada resiko tanah longsor di musim penghujan. Selain itu batu candi juga harus terlindungi dari panasnya matahari. Panas membuat bebatuan candi makin rapuh. Itulah perlunya penghijauan.
Tak sembarang pohon ditanam di kawasan ini karena pepohonan yang ditanam harus menyesuaikan dengan kondisi tanah dan alam. Candi Darling Gedong Songo menanam pohon Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus serta akar wangi. Pohon-pohon ini ditanam di kawasan Candi 1. Sementara di Candi 4 ditanam pohon Pinus, Puspa dan Akar Wangi.
Bapak FX Supanji Vice President Director Djarum Foundation di acara kemarin berharap Candi Darling bisa menumbuhkan rasa memiliki dan bangga pada para mahasiswa dan mahasiswi karena mereka ikut serta menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia serta menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas.
Harapan jangka panjangnya adalah menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Penghijauan akan membuat kawasan Candi Gedong Songo makin menawan dan nyaman bagi para wisatawan. Makin banyaknya wisatawan yang datang akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.
Mahasiswa yang hadir dibagi menjadi beberapa kelompok dan menanam pohon di area yang telah ditentukan. Terlihat senyum gembira di wajah mereka. Meski jalan menanjak dan mereka harus menggali tanah untuk menanam pohon, namun mereka tetap ceria. Ratna, salah seorang mahasiswi yang hadir, bilang bahwa baru kali ini ia menanam pohon secara langsung ke tanah. Biasanya ia menanam pohon di pot tanaman saja.