Lihat ke Halaman Asli

Ya Yat

TERVERIFIKASI

Blogger

Saya Tak Gembira Dapat SMS Menang Undian

Diperbarui: 8 Mei 2019   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

awas penipuan (dok.freepik.com)

Saya tersenyum saja membaca SMS pemberitahuan bahwa saya menang undian Lazada. Bukan tersenyum karena senang telah menang, tapi tersenyum membaca ada lagi yang mengirimi SMS usil seperti ini. SMS ini jelas palsu dan bermaksud menipu, biasanya saya balas lagi dengan usil, namun kali ini saya tak ingin membuang pulsa untuk si penipu.

Dari mana saya tahu bahwa SMS ini menipu? Yang pertama, lihat dari nomor pengirim. Nomornya adalah nomor handphone pribadi yang pasti ketika kita telpon balik, nomornya langsung tak bisa dihubungi. Saya pernah beberapa kali usil menelpon dan seperti itu kejadiannya.

Yang kedua, baca aja dari kalimat yang tertera di SMS. Ada kode pin dan ada link untuk diklik. Ini berpotensi phising, alias merujuk ke link yang bisa mengambil semua data kita. Yang ketiga, tentu saja Lazada nggak pernah mengirimi pemberitahuan nggak jelas begini.

horeeee menang (dok.yayat)

Ini adalah salah satu jenis penipuan yang sering banget terjadi. Tiap bulan saya dapet tuh SMS seperti ini. Kebanyakan sih mengatasnamakan e-commerce. Padahal saya juga bukan orang yang sering belanja lewat online. Beberapa saya screenshot di artikel ini, nggak apalah biar si pemilik nomor jadi ngetop heheheh.

Jika Anda menerima SMS semacam ini jangan langsung percaya dan jangan mengklik link yang dikirimkan. Kalau mau mengecek kebenarannya, hubungi saja e-commerce atau pihak yang namanya dibawa oleh si penipu. Bisa hubungi lewat jalur sosmed atau telepon langsung ke kantornya.

SMS menang hadiah adalah salah satu dari beberapa jenis penipuan melalui SMS. SMS penipuan lainnya adalah SMS minta pulsa, SMS beli/sewa rumah, SMS salah transfer dan SMS pinjaman uang. Dengan makin kreatifnya para penipu, bukan tak mungkin nantinya akan ada SMS penipuan yang lain. SMS salah transfer itu yang paling mengesalkan sih.

e-commerce gede masa pakai blog gratisan (dok.yayat)

Seorang teman pernah nyaris mengalami penipuan akibat SMS salah transfer. Kata-kata si penipu dalam SMS tersebut sangat halus. Isinya memberitahukan bahwa si pemilik nomor sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening teman saya dan ia minta pesanannya segera dikirim. Teman saya karena bermaksud baik, menghubungi si pengirim SMS dan bilang bahwa ia salah transfer.

Si pengirim SMS pura-pura panik dan meminta teman saya mengembalikan dana tersebut kepadanya. Tak lupa ia bercerita tentang betapa pentingnya barang yang ia beli. Dengan bujuk rayu, ia memaksa teman saya mengembalikan dananya segera. Untungnya teman saya ingat untuk mengecek dulu di rekeningnya, melihat apakah ada dana masuk sejumlah yang dikatakan si penipu dan sudah pasti tak ada dana masuk sebesar itu. Sadarlah teman saya bahwa ia nyaris ditipu.

SMS penipuan seperti ini tidak bisa didiamkan, karena bisa makan banyak korban. Kita bisa melaporkan SMS penipuan ini ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Caranya adalah dengan menghubungi layanan FCC OJK di 1-500-655 atau kirim email berisi screen capture SMS tersebut ke konsumen@ojk.go.id. OJK akan memproses pelaporan ini dan bekerja sama dengan bank terkait akan melakukan pemblokiran rekening yang diduga menipu.

tips keamanan dari BCA (dok.BCA)

Kita harus selalu waspada dengan segala bentuk kejahatan perbankan, lewat SMS salah satunya. Yang terpenting adalah kita jangan mudah percaya dengan SMS tersebut. Selalu cek dan ricek dahulu. Jangan tergoda untuk menghubungi si penipu, karena si penipu punya 1001 macam cara agar kita mengikuti kemauannya.

BCA telah membuat laman yang berisi tips keamanan dari berbagai jenis penipuan perbankan. Tips keamanan ini penting lho buat diketahui. Berbagai tips menghindari kejahatan perbankan ada di laman ini. Mulai dari penipuan melalui modus struk ATM palsu sampai cara menghindari penipuan melalui malware. Tips keamanan ini adalah senjata kita menghadapi aneka modus kejahatan perbankan. Semoga kita tak jadi korban penipuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline