Lihat ke Halaman Asli

Ya Yat

TERVERIFIKASI

Blogger

Gara-gara Ramadan, Tidur Tak larut lagi

Diperbarui: 7 Mei 2019   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

good night (dok.freepik.com)

Saya punya kebiasaan tidur larut malam. Biasanya mata saya terpejam menjelang jam 12 malam. Sering juga saya baru lelap jam 1 pagi. Buat saya tidur jam 11 malam itu masih terlalu sore. Kebiasaan ini saya jalani sejak saya bekerja di kantor dan masih menjadi kebiasaan walau saya sudah berhenti dari kerja kantoran 3 tahun lalu.

Meski tidur larut malam namun saya selalu bangun pagi. Ketika azan Subuh berkumandang, saya sudah bangun dan bersiap sibuk di dapur. Jadi kalo di total jumlah jam tidur saya sehari itu paling banyak 6 jam. Padahal semestinya kita tidur rata-rata 8 jam sehari.

Sebenarnya saya nggak sibuk juga sih. Yaaa memang kadang pekerjaan memaksa saya buat tidur larut tapi itu jarang sekali. Kebanyakan malah saya hanya nonton tipi sambil menunggu kantuk datang dan si makhluk bernama kantuk ini datangnya dinihari. Sungguh nggak sopan banget emang si kantuk ini.

Kebiasaan tidur larut makin buruk ketika insomnia datang. Iya saya kadang mengalami insomnia atau susah tidur. Dalam sebulan paling tidak, 2 kali saya mengalami insomnia. Insomnia ini sungguh bikin kesal. Di saat orang lain tidur lelap, mata saya malah melek sempurna. Bengong sendiri aja gitu jadinya.

biasa tidur larut bisa berdampak buruk (dok.freepik.com)

Penyebab insomnia salah satunya karena capek atau banyak pikiran. Well.. saya nggak terlalu capek juga dengan kegiatan saya, banyak santainya malah. Trus kalo soal pikiran, saya sudah ikhlas Valentino Rossi nggak pernah juara lagi. So saya sama sekali nggak memikirkan itu. Jadi kenapa insomnia seneng banget nempel ke saya coba.

Tidur larut punya banyak akibat buruk.. I know that. Selain menyebabkan lemas, kurang tidur memicu penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Depresi dan gangguan mood juga kerap menghinggapi orang yang kurang tidur. Masih banyak dampak buruk lainnya yang cukup seram kalo saya tulis semua.

Bersyukurnya adalah saat ini saya tidak mengalami hal-hal yang seram itu, kecuali punya sifat mudah marah yang emang jadi habit saya sejak dulu, untuk dampak buruk lainnya belum hinggap ke diri saya. Jangan sampe sih yaaaa semoga.   

susah tidur memang menjengkelkan (dok.freepik.com)

Nah sekarang kan bulan Ramadan. Kudu bangun untuk sahur dan itu bikin jam tidur makin berkurang lagi. So saya cuman tidur 2 jam an dong? Lemes dong seharian? Tentu tidak. Inilah ajaibnya bulan Ramadan yang sungguh saya syukuri karena mengubah kebiasaan tidur saya. Nggak pake susah dan nggak pake lama.

Sesungguhnya kegembiraan menyambut Ramadan membuat saya secara mental siap menjalani Ramadan. Bahwa mesti bangun pagi untuk sahur, menahan lapar seharian, menahan hawa nafsu sepanjang hari, sementara aktivitas sehari-hari tidak berkurang, itu memaksa otak membuat rencana.

Yang paling bikin repot kalo puasa itu apa sih? Buat saya yang bikin repot adalah menjaga stamina tetep bugar walau tak makan seharian. Rasa lapar bisa membuat otak mengirim sinyal negatif ke tubuh. Efeknya kita bisa mengalami lemes, lemah dan males. Turunnya stamina juga bisa membuat daya tahan tubuh menurun yang akhirnya gampang terserang penyakit.

kucing tak pernah susah tidur (dok.freepik.com)

Itulah kenapa saat puasa, mengatur pola makan itu harus. Banyakin makan sayuran dan buah yang penuh nutrisi. Banyak minum air putih juga supaya kita nggak dehidrasi. Termasuk mengatur pola makan ketika berbuka. Jangan panikan liat makanan banyak dan semua di embat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline