Lihat ke Halaman Asli

Ya Yat

TERVERIFIKASI

Blogger

Upaya Bulog Stabilkan Harga, Dukung dengan Beli Produk KITA

Diperbarui: 19 Mei 2018   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk KITA Bulog (dok.kompasiana)

Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa yang sepatutnya disambut dengan istimewa pula. Kewajiban untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan membuat para ibu, terutama, mengubah jam memasaknya. Juga memikirkan dengan lebih seksama mau masak menu apa.

Sama seperti saya. Saya mengubah jam memasak dan mengubah menu juga saat bulan puasa. Sebagai seorang ibu, penting untuk saya memikirkan asupan gizi dan protein bagi anak dan suami serta saya sendiri yang sedang berpuasa. Jangan sampai ibadah terganggu karena asupan gizi dan proteinnya kurang.

Belakangan ini pasar tradisional di dekat rumah saya selalu penuh dengan pembeli. Kondisi pasar yang penuh ini akan bertahan sampai Idul Fitri. Biasanya nih... pasar tradisional itu penuh di bawah jam 9 pagi. Kalo sudah siang pasar kosong.. ibu-ibu sudah balik ke rumah dan memasak bahan makanan yang dibeli. Tapi.. menjelang Ramadhan seperti sekarang ini, pasar penuh sampai siang hari.

Pasar penuh tentu karena para ibu berbelanja kebutuhan bahan pokok. Namun menjelang dan saat Ramadhan, kebutuhan pokok yang dibeli para ibu menjadi berlipat. Alasannya ya karena puasa. Lumrah para ibu memasak 2 kali selama Ramadhan dengan menu yang berbeda dari biasanya. Lebih spesial gitu.

Gula KITA (dok.antara)

Padahal lumrah juga jika menjelang puasa dan menjelang Idul Fitri, harga barang pokok merangkak naik. Tadi pagi saya membeli telur dengan harga 26 ribu per kilo, minggu lalu harganya masih 22 ribu perkilo. Sementara sayuran seperti bayam, yang biasanya harganya 2000 per ikat, tadi pagi harus saya bayar seharga 3000 per ikat. Harga cabe juga merangkak naik.

Sudah biasa seorang ibu harus putar otak agar uang belanja cukup untuk memenuhi kebutuhan masak sehari-hari. Namun ya sih pening juga karena harga barang-barang pokok naiknya barengan. Telur, gula, beras, minyak.. kompak naik bareng. Kompak itu bagus tapi kalo kompaknya beginian kan emak jadi puyeng.

Para ibu jadi kompak juga jadinya. Di lingkungan saya, bahan rumpian para ibu-ibu adalah di mana bisa beli barang kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. Saya akui ibu-ibu tuh jago bener kalo cari info soal barang promo atau diskon dan para ibu akan datengin penjualnya meski jaraknya jauh dari rumah. Dateng demi barang murah.

Nah para ibu di tempat saya udah hapal nih kalo bulan puasa suka ada operasi pasar dari BULOG alias Badan Urusan Logistk. Itu tuh... Bulog membuka penjualan sembako dengan harga murah di bawah harga pasar. Meski belinya berdesakan dan berpanas-panasan, tapi wajah para emak akan happy karena dapet sembako dengan harga murah.

operasi pasar Bulog (dok.Bulog)

Bulog memang sering mengadakan operasi pasar di saat Ramadhan dan jelang Lebaran, tujuannnya adalah untuk menstabilkan harga barang pokok yang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Operasi pasar yang sering dilakukan oleh Bulog adalah penjualan beras dengan murah.

Stabilisasi harga yang dilakukan oleh Bulog dilakukan melalui menjaga stabilitas harga tingkat produsen, menjaga stabilitas harga tingkat konsumen dan menjaga stok pada jumlah tertentu untuk melakukan intervensi pasar pada saat dibutuhkan oleh pasar seperti saat darurat dan lain-lain.

Ada dua macam operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog yaitu operasi pasar dan operasi pasar khusus. Dua operasi ini sasarannya berbeda. Operasi pasar adalah upaya stabilisasi harga dengan sasaran masyarakat umum. Sedangkan operasi pasar khusus adalah operasi pasar yang menyasar kalangan rumah tangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline