Lihat ke Halaman Asli

Ya Yat

TERVERIFIKASI

Blogger

Takjub di Petronas, Terseok di Central Market

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141441514425508179

[caption id="attachment_350243" align="aligncenter" width="480" caption="Menara Petronas (dok.yayat)"][/caption]

Kelar dari nonton kualifikasi saya dan teman-teman mampir ke KLCC, mau liat menara Petronas kita. Katanya ada yang bilang kalo belum liat Petronas maka belum ke Malaysia, jadi walau kaki gempor, letih lunglai dan mata ngantuk berat tetep deh saya dan teman-teman menyambangi Petronas.

Dari Sepang saya naik bis Rapid KL ke KLCC, ongkosnya RM 18. Tiba di KLCC ternyata baru aja selesai hujan. Di bawah Menara Petronas ada mall, kami masuk melalui mall itu untuk sampai ke belakang mall di mana menara Petronas lebih jelas terlihat. Untungnya pake kaos VR46 adalah orang-orang pada ngeliatin kami. Dan karena ada tulisan Indonesia nya maka orang Indonesia yang kebetulan berpapasan dengan kami langsung menegur. Dari Indonesia ya? Katanya. Jadi kenalan lah kami.

Tiba di belakang mall kami langsung di suguhi air mancur. Iya air mancur. Badan yang panas bau matahari setelah berjemur di sirkuit bikin saya pengen nyebur ke taman air mancur ini. Lalu setelah saya liat ke atas wwwooowwwww menara Petronas menjulang. Sementara temen-temen langsung narsis ber poto ria saya masih bengong menatap Petronas. Takjub saya.

[caption id="attachment_350244" align="aligncenter" width="640" caption="Drama ala malaysia (dok.yayat)"]

14144152291959644307

[/caption]

Kalo nggak diteriakin temen buat poto bareng pasti saya masih bengong di situ. Ndeso banget ya saya. Sejam saya dan teman-teman nongkrong di situ kemudian saya balik ke hotel di China Town. Dari Petronas ke China Town kami naik kereta dengan ongkos RM 1. Tiba di stasiun pasar seni ternyata temen-temen nggak langsung ke hotel tapi mampir dulu ke central market cari souvenir. Lokasi central market emang deket sama China Town.

Yang namanya pasar souvenir ya pasti isinya souvenir dan lain-lain. Harganya lumayan murah. Gantungan kunci isi 6 dijual seharga RM 5, lumayan buat oleh-oleh. Oh iya sebelum masuk ke central market saya denger ada orang teriak-teriak kayak orang marah. Langsung saya mencari sumber suara. Ternyata lagi ada drama pemirsah, drama khas Malaysia.

Saya cuman sebentar aja di dalam central market karena kaki udah lemes dibawa jalan, padahal besok saya harus berangkat pagi-pagi lagi buat nonton race. Jadi saya langsung makan di Restaurant Yusof yang ada dekat situ. Sejak saya tiba di Kuala Lumpur saya belum makan nasi. Saya pikir restaurant fast food macam Mc Donal sedia nasi seperti di Jakarta, tapi ternyata mereka hanya menjual burger, kentang dan ayam goreng. Makanan yang benar-benar fast.

[caption id="attachment_350246" align="aligncenter" width="640" caption="Toko Souvenir (dok.yayat)"]

14144153061239373895

[/caption]

Ada cerita lucu saat saya memesan minuman di restoran ini. Saya minta es teh manis ke pelayannya. Pelayan bilang nggak ada es teh manis, adanya sweet ice tea or not. Setau saya es teh manis itu sodaraan sama sweet ice tea. Tapi ternyata di Malaysia dua es teh ini tetanggaan.

[caption id="attachment_350247" align="aligncenter" width="640" caption="Lucu yaaaa (dok.yayat)"]

14144154011572652534

[/caption]

Kelar makan saya balik ke hotel dan begitu sampai ke jalanan menuju hotel saya takjub lagi pemirsah. Jalan menuju hotel penuh sesak sama pedagang. Saya tau sih kalo sekitar lokasi hotel emang buat dagang tapi saya nggak nyangka sepadat ini. Dasar saya seneng liat pernak-pernik yang dijual di sini maka dengan melupakan kaki yang udah malas dibawa melangkah saya masih motret sana sini. Sampe hotelnya kelewatan oleh saya.

Begitu masuk kamar, saya langsung nulis buat koompasiana, nulisnya juga dengan mata setengah terpejam. Kelar nulis langsung tidur, nggak sempet mandi, cuci muka, ganti baju, keramas bahkan luluran.. capek beratttzzzz.

[caption id="attachment_350248" align="aligncenter" width="640" caption="Kupu-kupu lucu yang nggak bisa lagi terbang (dok.yayat)"]

14144154631998360480

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline