[caption id="attachment_350273" align="aligncenter" width="640" caption="main grand stand other (dok.yayat)"][/caption]
Meski badan masih susah diajak bangun dan mata susah diajak melek tapi saya memaksakan diri buat bangun. Setengah sadar saya masuk kamar mandi. Meski saya cuman tidur kurang dari dua jam tapi saya harus semangat. Minggu (26/10) adalah hari berlangsungnya balapan MotoGP Sepang dan buat dapat tempat strategis deket garis start saya harus jalan pagi-pagi. Bersama teman serombongan saya menuju stasiun pasar seni untuk menuju ke KL Sentral.
Nggak sampe 10 menit saya naik kereta listrik dari pasar seni menuju KL Sentral. Turun dari tangga stasiun KL Sentral sudah ada petugas bis Rapid KL yang menawarkan tiket bus ke Sepang. Petugas bus Rapid KL emang aktif mencari penumpang. Secara hari Minggu ini adalah race day di mana para penggila MotoGP berbondong-bondong datang ke Sepang.
Ongkos Rapid KL ke Sepang adalah RM 30 PP dan RM 18 buat one way. Sebenernya ada bus yang lebih murah di KL Sentral, cuman bus ini transit di beberapa tempat, kalo Rapid KL langsung ke Sepang dan nggak brenti di tengah jalan. Kami ambil transport yang tercepat jadilah kami naik Rapid KL.
[caption id="attachment_350274" align="aligncenter" width="640" caption="Marshall udah siap (dok.yayat)"]
[/caption]
Oh ya, karena saya dan teman-teman langsung check out dari Hotel maka ada teman yang bawa koper. Repot kan ya bawa koper ke sirkuit. Tenang aja, di KL Sentral ada loker penitipan koper. Harga sewanya RM 5, RM 10, RM 15 dan RM 20 tergantung besarnya loker yang akan kita sewa. Jam pengambilan koper terakhir adalah jam 12 malam. Well… KL Sentral emang sudah memikirkan segalanya.
Tiba di tujuan.. mesin kumatikan, jariku kau genggam seakan enggan kau lepaskan.. hlaaaaa malah nyanyi. Tiba di lokasi bis Rapid KL udah banyak orang antri buat naik dan semuanya adalah penggemar MotoGP yang mau berangkat ke Sepang jadi mereka mengenakan macam-macam atribut. Ada orang Malaysia, Indonesia, bule-bule yang nyentrik dan banyak lagi. Seru abis. Sayang saya nggak ketemu ama sekumpulan bule Amrik yang bareng sama saya saat ke Sepang Sabtu kemarin. Bule-bule Amrik ini nyanyi-nyanyi sepanjang jalan bikin ngakak aja liatnya.
Bus Rapid KL nya banyak jadi nggak usah khawatir kelamaan nunggu, cuman karena pada nggak sabar buat nyampe ke Sepang maka berdiri di bis pun jadi. Kalo saya sih nggak mau berdiri ya, sejam perjalanan gitu. Belum nyampe Sepang udah lemes duluan. Oh ya, petugas Rapid KL akan menawarkan kalo penumpangnya ada yang mau berdiri. Kalau penumpang nggak mau ya bis nya langsung jalan. Jadi nggak maksa kayak di Jakarta.
[caption id="attachment_350275" align="aligncenter" width="640" caption="bendera Marquez berkibar (dok.yayat)"]
[/caption]
Menjelang sirkuit jalanan macet, semua kendaraan menuju ke satu tujuan, sirkuit Sepang. Padahal hari masih pagi dan balap kelas MotoGP masih jam 4 sore. Oh ya, di sepanjang jalan menuju sirkuit banyak rombongan motor yang mau ke Sepang juga. Motor-motor gede gitu, seru liatnya. Walaupun macet tapi nggak ada tuh yang main klakson kayak di Jakarta. Macetnya tertib makanya.
Sampe di pool Rapid KL kami turun dan lari ke shuttle bis yang akan membawa kami ke Sepang. Tapi setelah di dalam saya menyadari mendingan kami jalan kaki aja tadi karena macet. Sampe di sirkuit Sepang saya dan teman-teman langsung lari ke sirkuit. Ribuan orang udah datang ke arena Sepang, saya takut nggak dapat posisi yang saya inginkan, dekat starting line.
Lari ke sirkuit yang jaraknya jauh dari pintu gerbang itu sungguh mengenaskan pemirsah dan banyak juga lho yang lari. Begitu tiba di tribun yang saya inginkan saya langsung lihat ke bawah, syukurlahhhh.. barisan tengah ke depan masih kosong. Rupanya orang-orang nggak langsung masuk ke sirkuit tapi liat booth-booth yang ada di depan dulu. Saya duduk dengan ngos-ngosan. Saya datang saat warming up lap kelas Moto3.
[caption id="attachment_350276" align="aligncenter" width="640" caption="Komunitas motor datang ke Sepang (dok.yayat)"]
[/caption]
Karena posisi sudah aman saya bergantian keluar sama teman saya. Saya ingin ke tribun lain dan melihat kondisi trek dari tribun itu. Untuk pemegang tiket Main Grand Stand memang boleh masuk ke kelas tiket lain tapi kelas tiket lain nggak boleh masuk ke area main grand stand. Saya masuk ke main grands stand other yang letaknya di belakang MGS North. Terlihat tikungan yang fantastis dari sini. Tapi saya nggak lama ada di MGS other. Ribuan orang berbondong datang dan saya balik lagi ke tempat saya di MGS north. Tulisan selanjutnya menyusul yaaaaa...
[caption id="attachment_350278" align="aligncenter" width="640" caption="Bendera saya (dok.yayat)"]
[/caption]
[caption id="" align="aligncenter" width="618" caption="Catatan Yayat: RC Traveller Sepang!"] [/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H