Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Inilah Kata Mereka yang Tetap Optimis Meski Kondisi Krisis

Diperbarui: 31 Maret 2020   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. ACT

Virus Corona tidak hanya berimbas pada dimensi kesehatan saja tetapi juga pada dimensi sosial. Misalnya saja masyarakat akar rumput yang merasakan turunnya pendapatan harian lantaran penyebaran virus Corona. Meski demikian, sektor pekerja informal dan pengusaha UMKM tetap optimis mencari rezeki untuk keluarga di tengah kondisi yang serba terbatas.

Anjuran untuk tetap berada di rumah belum bisa sepenuhnya ditaati oleh  beberapa kelompok pekerja. Bukan berniat untuk tidak menaati aturan pemerintah namun karena mata pencahariannya adalah di tengah masyarakat atau di jalan. Dibalik krisis ini, ada mereka-mereka yang terus berjuang dan optimis untuk menghadapi krisis:

 Soleh, Supir Ojek Daring

Hari ini sudah 8 orderan, alhamdulillah daripada kosong, biasanya bisa lebih dari 10. Karena sekarang kan sedang ada virus Corona. Lumayanlah dapat makan dari Operasi Makan Gratis.

Duit yang harusnya dipakai untuk makan, jadi utuh. Sekarang ini pendapatan pas sekali, benar-benar lagi menurun. Jalanan sepi, order-an juga ikut sepi.

Umar, Supir Ojek Daring

Dok. ACT

Kalau kayak kita mencari uangnya setiap hari. Kalau kita tidak keluar di rumah, ya tidak makan. Mau enggak mau, kita terpaksa harus keluar rumah karena memang kebutuhan di rumah itu lebih diutamakan. Kalau kita ikut instruksi memang harus di rumah, nanti tidak ada yang menanggung kebutuhan rumah.

Abdul Salam, Supir Ojek Daring

Dok. ACT TV

"Hari ini, saya baru dapat 3 mas. Kalau hari biasa, saya bisa dapat 15-16 trip. Sekarang paling banyak sehari 5-6 trip. Kemarin-kemarin belum sempat beli beras, karena pendapatan berkurang terus. Semoga dengan bantuan beras ini, semakin banyak rejekinya," ungkap Abdul.

 Anang dan Muali, Pemilik Warteg

jawapos.com

"Karena ada virus Corona, jadi mungkin sebagian orang-orang di rumah, sebagian berhenti bekerja. Dari pihak kantor dan mall sudah berhenti sejak Senin (16/3) pekan kemarin. Suasananya jadi sepi. Itu dampaknya untuk teman-teman warteg. Kami sendiri omzetnya jadi menurun sekitar 30 sampai 40 persen," ungkap Anang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline