Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Sinabung Meletus Lagi, Petani Kol Ratapi Gagal Panen

Diperbarui: 29 Februari 2016   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ACT"][/caption]

KARO – Seorang petani yang tak diketahui namanya, nampak meratapi tanaman kol-nya yang tertimbun abu vulkanik Gunung Sinabung. Wilayah-wilayah penduduk pada radius 10 kilometer arah Barat Daya dan Barat Gunung Sinabung, dihujani abu akibat erupsi hebat Sinabung yang terjadi pada Jumat (26/2) dini hari.

Laporan relawan ACT Kantor Cabang Medan Susanto Ginting mengatakan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanakaro kembali erupsi hebat dan menyemburkan api pijar sejauh sekitar 500 meter. Semburan abu pun mencapai 2.000 meter. Abu vulkanik inilah yang akhirnya jatuh menutupi tetumbuhan di sekitar lereng gunung, termasuk tanaman pertanian.

Santo melaporkan ada empat kecamatan yang usaha pertaniannya terancam gagal, akibat tertimbun abu Sinabung, yakni Kecamatan Payung, Tiganderket, Kuta Buluh, dan Tiga Binanga). Seorang warga dari Desa Perbaji, mengatakan akibat tertimbun abu, gagal panen dipastikan terjadi. Kerugian puluhan juta pun bakal ia tanggung.

“ Perlu ada upaya budidaya tanaman pertanian yang tahan terhadap abu vulkanik untuk warga yang tinggal di sekeliling Gunung Sinabung. Sekarang ini sudah ada budidaya jamur yang ditanam di dalam bangunan yang terlindung dari abu vulkanik, dan ada yang berhasil dilakukan. Jika petani sekitar Gunung Sinabung bertanam dengan cara konvensional, apabila terjadi erupsi, petani hanya memanen kerugian. Kan kasihan,” ujar Susanto, yang sudah empat tahun ini menghabiskan waktunya menjadi relawan ACT Cabang Medan, yang fokus pada penanganan para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang berjumlah puluhan ribu jiwa. []

Laporan: Susanto Ginting

Sumber

Aksi Cepat Tanggap

ACT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline