Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Derita Banjir Aceh Singkil

Diperbarui: 18 Desember 2015   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://assets.kompas.com/data/photo/2015/12/15/1934212Banjir-Singkil1780x390.jpg

Saat gencarnya persiapan kesiapsiagaan banjir Jakarta masih menjadi trending topic media nasional, di antara deru konflik politik di panggung sandiwara Setya Novanto Sang Ketua DPR, ternyata di pelosok barat negeri ini ada derita duka yang masih terus berlanjut. Kabar duka ini datang dari wilayah yang beberapa hari ini diterjang banjir bandang. Seperti yang dilaporkan langsung dari lapangan, banjir Aceh Singkil masih juga belum surut. Bahkan banjir masuk makin jauh menuju titik yang lebih rendah di pemukiman warga dan jalan lintas Singkil-Subulussalam.

Apalagi selama masuk ke hitungan pekan ketiga Desember 2015, hari-hari di langit Indonesia bagian barat selalu dipenuhi oleh awan mendung dengan sesekali petir yang bersahutan. Hujan yang terus turun deras makin membuat tinggi rendaman banjir. Seorang relawan Aksi Cepat Tanggap dari Aceh Singil, Mustafa YM mengatakan bahwa banjir di Aceh Singkil sudah memutus jalan lintas penghubung antar desa. Ada beberapa kendaraan pengangkut bantuan dan milik warga setempat yang nekat menerjang banjir, kemudian pada akhirnya hanya berakhir terperosok pada lobang jalan yang cukup dalam.

Satu hal lagi yang lebih memilukan, ketika hujan masih rintik mengguyur, dan air banjir masih merendam enggan untuk surut, Pada Senin pagi (14 Desember 2015) seorang nelayan dari Gampong Pemuka yang sedang mencari ikan menemukan seorang jenazah tanpa identitas berkelamin perempuan di Sungai Lae Tenong, kawasan Pemuka Lama.

Kabar penemuan jenazah perempuan tanpa identitas ini pun langsung dilaporkan kepada kepala desa setempat, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, TNI, polisi dan camat.

“Akhirnya tim gabungan evakuasi ini pun berangkat melalui Sungai Kilangan dan sekitar pukul dua siang mayat tersebut berhasil dievakuasi, belum bisa dipastikan apakah penyebabnya terbawa arus atau yang lain,” ujar Mustofa.

Satu orang korban tewas yang sudah ditemukan adalah peringatan, bahwa banjir bandang di Singkil tak bisa lagi disepelekan. Darurat banjir sudah harus ditetapkan di Provinsi Aceh. Selain Aceh Singkil, kemarin banjir cukup parah juga dilaporkan terjadi di wilayah Pidie. Bahkan di Desa Krueng Sikeuk, Kecamatan Tangse. Di daerah tersebut, ada sebuah pesantren yang bangunannya hancur diterjang banjir.

“Negeri ini dilanda bencana untuk mempersatukan kita dalam kemanusiaan. Menghilangkan sekat-sekat politik ras, agama, suku, warna kulit. Relawan ACT di Aceh siap bersinergi dengan semua pihak dan menjadi garda depan dalam penangana bencana,” tegas Mustafa. (act.id)

img : assets.kompas.com/data/photo/2015/12/15

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline