Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Dua Titik Wakaf Sumur Hampir Rampung untuk Pengungsi Sinabung

Diperbarui: 14 Desember 2015   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat kembali tentang catatan bencana di Indonesia, salah satu tragedi bencana yang masih menjadi catatan kelam hingga tulisan ini diturunkan adalah kasus erupsi Gunung Sinabung. Sudah sejak bertahun silam, Gunung Sinabung masih bergejolak hingga kini. Walau erupsinya sudah tak terlalu sering, Warga sekitar Gunung Sinabung saat ini harus menerima kenyataan kesulitan air bersih. Pasalnya, dampak luapan lahar dingin Sinabung menyebabkan kerusakan jaringan pipa air. Hal itu seperti yang terjadi di Desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo. Akibatnya, warga terpaksa memanfaatkan air tadah hujan atau air sungai yang sudah bercampur lahar dingin untuk kebutuhan sehari-hari.

Dari lapangan, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Susanto Ginting melaporkan, penggalian sumber air bersih sangat mendesak saat ini. Sejumlah harian lokal juga melaporkan nyaris semua desa-desa di lereng Gunung Sinabung mengalami krisis air. Dalam kerangka bersedekah air, seperti yang dianjurkan Rasulullah saw, Global Wakaf menginisisi Wakaf Sumur. Mengapa Wakaf Sumur? Sumur adalah barang tak bergerak yang mampu memproduksi (menampung) air sebagai output dari sumur yang bisa digunakan untuk sebesar-besarnya kebutuhan makhluk hidup. Dalam Wakaf Sumur, yang menjadi pokok adalah sumurnya, sementara yang menjadi surplus adalah air yang dihasilkan.

Wakaf Sumur menjadi bagian dari Global Water Program (GWP). GWP adalah program penyediaan air bersih untuk meningkatkan kualitas hidup sesama di daerah yang dilanda kekeringan, bencana, terpencil dan minim akses.Dalam Implementasi GWP-ACT tetap berkomitmen pada prinsip konservasi air tanah sesuai dengan siklus hidrologi untuk menjaga keseimbangan alam. Siklus hidrologi secara sederhana yaitu peredaran air dari laut ke atmosfer melalui penguapan, kemudian akan jatuh pada permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir di dalam tanah dan diatas permukaan tanah sebagai sungai yang menuju ke laut.

Akhirnya, laporan paling terbaru dari lokasi penempatan semantara pengungsi Sinabung, Pembangunan sumur bor di Desa Simpang Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara, pekan ini diharapkan rampung. “Sumur bor berstatus wakaf kolektif dari Global Wakaf ACT tersebut saat ini masih dalam proses penyedotan air kotor, hingga nantinya akan didapat air yang jernih,” ungkap relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Susanto Ginting, kepada ACTNews, Rabu (9/12).

Pengadaan mata air tersebut dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yakni di lingkungan sekolah SD Tupperware dan SMP CIMB Niaga dan di lingkungan pemukiman pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Santo menjelaskan, Nantinya jika dua titik sumber air tersebut sudah bisa dimanfaatkan, maka tak hanya melayani semua pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, tetapi juga semua penduduk setempat bisa memanfaatkannya. Luar biasa betul bukan manfaat dari wakaf sumur?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline