Di awal bulan November 2015 ini Jakarta nampak mulai rutin diguyur hujan. Tak hanya sekadar rintik dua rintik, namun hujan yang turun sudah dalam kategori deras. Publik Ibukota pun bersorak. Akhirnya setelah penantian yang panjang menunggu akhir musim kemarau, Jakarta bisa kembali diguyur hujan. Tanah kembali basah, sumur-sumur air milik warga perlahan kembali terisi. Hujan memang membawa keberkahan. Namun ingat, karena hujan pula Jakarta selalu dihantam oleh bencana banjir. Sejak puluhan tahun lalu, kepadatan Jakarta yang semakin tidak terkontrol memang telah mengacaukan saluran air dan sungai yang melintas di Ibukota. Akhirnya, tiap awal musim hujan, menjadi awalan juga bagi tragedi banjir jakarta.
Mungkinkah Jakarta banjir kembali?
Dikutip dari laman CNN, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dikenal publik sebagai Ahok nyatanya optimis bahwa musim hujan di akhir tahun 2015 ini tak akan membuat kota Jakarta banjir kembali. Ia yakin bahwa kota pimpinannya tak akan terkena banjir lagi saat musim hujan tiba.
Apa strategi Ahok untuk mencegah Jakarta banjir kembali? Selama teriknya musim kemarau ini, langkah yang ditempuh Ahok dan jajarannya untuk mencegah banjir Jakarta memang sangat bervariasi. Mulai dari normalisasi kedalaman sungai, hingga merelokasi penduduk yang membikin bangunan liar di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, membongkar perumahan liar Kampung Pulo untuk normalisasi bantaran sungai Ciliwung.
Ahok mencotohkan wilayah Gunung Sahari Jakarta yang menjadi salah satu cabang dari aliran sungai dari Pintu Air Manggarai. Menurut klaim Ahok, wilayah Gunung Sahari dulunya sering menjadi salah satu sumber banjir dan menggenangi jalan walau hanya hujan sebentar. Namun kini lumpur cukup tinggi yang terpendam di aliran Sungai Gunung Sahari hingga ke Ancol sudah dibersihkan.
Namun Ahok tak menampik bahwa kemungkinan Jakarta masih akan tetap tergenang banjir, walau intensitasnya tak besar. Pasalnya masih banyak saluran drainase jalan di Jakarta yang salah fungsi. Banyak saluran air di bawah jalanan Ibukota yang tertutup oleh rumah warga, teras rumah, wc, hingga warung, seperti dilaporkan CNN.
Walau begitu Pemerintah DKI Jakarta akan tetap mengusahakan berbagai persiapan demi mencegah Jakarta banjir kembali. Pembenahan saluran air tetap menjadi fokus utama. Ahok sudah meminta dengan tegas lurah dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) agar membongkar saluran-saluran air yang tersendat atau mampat. Pompa air pun disiapkan di berbagai titik vital yang seringkali tergenang banjir pasca hujan turun. (cal)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H