Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Kisah Suku Anak Dalam, Terusir dari Hutan Karena Kebakaran Hutan Jambi Makin Parah

Diperbarui: 23 Oktober 2015   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suku-anak-dalam

Jambi, Kota Provinsi yang cukup padat di Pulau Sumatera, tahun ini Jambi tiba-tiba dikenal dunia sebagai salah satu kota terdampak kebakaran hutan dan penghasil bencana kabut asap terparah. Seperti yang diketahui, ribuan hektare lahan hutan dan gambut di Jambi terbakar ekstrem. Puluhan perusahaan pemilik izin lahan konsesi perkebunan sawit diindikasikan menjadi tersangka utama.

Melihat dampak buruk dari bencana kabut asap yang mengepung Jambi sejak Agustus 2015 lalu, ternyata tak hanya masyarakat Kota Jambi yang harus menanggung derita panjang menyesakkan napas. Banyak laporan menyebutkan, ada banyak suku-suku pedalaman di Pulau Sumatera yang kalang kabut, terpaksa melarikan diri keluar dari hutan karena hutan tempat tinggalnya habis terbakar dan terkepung asap mematikan.

Kabar ini dilansir dari CNN Indonesia, banyak suku-suku pedalaman di Sumatra yang berbondong-bondong nampak mengungsi keluar hutan. Salah satunya adalah Suku Anak Dalam di Jambi.

Suku Anak Dalam atau Suku Kubu atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang sejak sekian lama menetap dan melanjutkan hidup sebagai suku yang jauh dari ingar bingar perkembangan zaman di dalam hutan. Mereka menetap di Propinsi Jambi dengan perkiraan jumlah populasi sebanyak 200.000 jiwa.

Suku Anak Dalam rata-rata tinggal di dalam hutan rimba sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kisah mereka di tengah kepungan bencana kebakaran hutan Jambi makin mengenaskan. Banyak dari mereka yang dilaporkan keluar dari hutan, menuju ke Kota Jambi akibat rumah mereka di dalam hutan terkena bencana kebakran hutan. Seperti yang dilaporkan CNN pada pekan petama Oktober 2015. Orang Rimba yang tinggal di dalam pedalaman hutan Jambi terlihat sedang berjalan kaki berbondong-bondong menuju arah Sumatera Barat dan Riau mereka. Ratusan kilometer jarak tempuh yang mereka lalui lewat berjalan kaki dengan bekal seadanya. Sedikitnya ada 20 orang anggota suku Anak Dalam yang berjalan keluar hutan melintasi jalur jalan ke ayakumbuh, Sumbar, hingga ke Pelalawan, Riau, menuju Jambi.

Setelah berjalan ratusan kilometer, orang-orang Rimba itu lantas tidur di tepi jalan dengan membentangkan tikar sebagai alas. Walau pergi jauh, mereka berniat untuk kembali ke rumah mereka di hutan belantara. Entah bagaimana caranya rumah mereka yang terbakar di dalam hutan dapat kembali berdiri lagi utuh seperti sedia kala. (cal) img : viriyaps.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline