Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Jumlah Imigran Suriah yang Sudah Masuk Eropa

Diperbarui: 20 Oktober 2015   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengungsi Suriah di Eropa

Gelombang besar pengungsi Suriah yang mendesak masuk ke Eropa bisa dipastikan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Pasalnya, panasnya konflik di medan pertempuran Suriah justru malah makin parah. Masuknya pasukan militer Rusia di bawah komando tentara Suriah pun dianggap malah makin memperkeruh keadaan. Pekan kedua Oktober 2015, pesawat jet bomber milik Rusia mengklaim telah sukses menjatuhkan bom yang meledak di atas basis ISIS. Namun entah betul atau tidak, bom jatuh tepat mengenai tentara militan ISIS, bukan tak mungkin banyak korban jiwa dari masyarakat sipil pun berjatuhan.

Selain Rusia masih ada pula campur tangan Inggris, Australia, hingga Amerika Serikat. Semua bertuju pada pemberantasan ISIS. Akan tetapi, pemberantasan itulah yang membawa desingan peluru, roket, bom dan senjata artileri berat lain jatuh menghujam dan memporak-porandakan tanah Suriah.

Itulah alasan terbesar mengapa diperkirakan akan ada banyak sekali gelombang Imigran Suriah yang bermigrasi ke tanah Eropa selama beberapa tahun ke depan. Entah sampai kapan berakhirnya.

Lantas, hingga Oktober 2015, berapa banyak jumlah imigran Suriah yang sudah masuk ke Eropa?

Dikutip dari laman Beritasatu.com, agen perbatasan Uni Eropa, Frontex telah mencatat sedikitnya di tahun 2015 ini ada sekitar 710.000 imigran asal Suriah yang sebagian besarnya adalah pengungsi perang telah masuk ke tanah Eropa dalam sembilan bulan pertama di 2015. Sementara itu, di tahun lalu pada periode yang sama, sudah ada sedikitnya 282.000 pengungsi Suriah yang mendesak masuk ke tanah Eropa.

Berangkat dari fakta besarnya jumlah imigran yang sudah menetap di Eropa, Kepala Frontex, Fabrice Leggeri meminta ketegasan negara-negara Eropa untuk menjaga ketat perbatasannya dan membantu imigran asal Suriah masuk ke Eropa. Bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Suriah yang melintasi batas Eropa harus segera diefektifkan. Terutama untuk mengidentifikasi dan mendaftar pendatang baru, agar kesejahteraan dan keamanan ratusan ribu pengungsi itu dapat terjamin maksimal.

Pasalnya, tanah Eropa bisa menjadi bumerang tersendiri bagi kaum wanita pengungsi Suriah. Jika keamanan mereka tak bisa terkendali, maka dikhawatirkan ribuan jiwa perempuan dan anak-anak akan dimanfaatkan oleh penyelundup untuk dieksploitasi dalam perdagangan gelap perempuan dan anak.

Sementara itu, melihat banyaknya jumlah imigran Suriah yang sudah masuk ke tanah Eropa, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan seperti yang dilansir oleh CNN mengkritik perlakuan Uni Eropa terhadap pengungsi Suriah. Erdogan mengkritisi tindakan Eropa yang lambat dalam mengurus pengungsi. Padahal sudah sejak beberapa tahun lalu, Turki telah menampung 2,5 juta pengungsi Suriah, tapi tak ada orang yang peduli. Bahkan Eropa menutup mata terhadap upaya Turki dalam mengurus derita pengungsi korban perang Suriah. (cal) img : ibtimes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline