Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Ironis, Ternyata Kondisi Hutan Indonesia Telah Lenyap 40 Persen!

Diperbarui: 19 Oktober 2015   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://blog.act.id/wp-content/uploads/2015/10/Kerusakan-hutan-indonesia.jpg

ilutrasi gambar via beritaborneo.co.id

Bencana asap dan kebakaran hutan mengepung pekat 6 provinsi di Indonesia di akhir tahun 2015 ini. Diketahui bahwa asap datangnya dari hutan, bara api yang membakar sekam gambut adalah pemicu utama dari derita asap.

Bencana asap memang membawa dampak buruk yang sangat nyata dirasakan jutaan warga terdampak asap. Tak hanya menyesakkan pernapasan dan membawa penyakit, namun juga mengguncangkan kondisi perekonomian di tingkat provinisi. Transportasi udara mati, ekonomi jalan ditempat.

Api perlahan membakar area kawasan hutan di perkebunan sawit sekitar Provinsi Jambi dan Riau. Pembukaan hutan dan lahan gambut dengan cara dibakar untuk kepentingan pengusaha perkebunan sawit adalah penyebab utama dari bencana kabut asap yang berbahaya. Tahun ini Indonesia makin dikenal dunia dengan julukan: negara pengekspor asap. Ironis.

Namun ternyata jika dipahami lebih jauh, bencana asap tak selamanya membawa kabar buruk. Pasca kabar tentang derita asap ini menyeruak ke permukaan. Akhirnya semakin banyak masyarakat Indonesia yang peka dan akhirnya memahami bagaimana kondisi serta dampak yang ditimbulkan dari rusaknya hutan Indonesia.

Bagaimana sesungguhnya kondisi hutan Indonesia hari ini?

  1. Kawasan hutan Indonesia lenyap 40 persen, sisanya rusak dan mengalami pembakaran lahan

Fakta ini dlansir oleh laman National Geographic, menurut Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar, Indonesia tengah menghadapi deforestasi dan kerusakan hutan yang sangat parah. Bayangkan saja bahwa dalam beberapa dekade terakhir, kawasan hutan Indonesia sudah hilang 40 persen pada wilayah hutan resmi di kawasan larangan pembukaan lahan. Ironisnya, lahan hutan yang hilang itu ada di wilayah lahan hutan yang dilarang untuk diutak-atik. Seperti hutan nasional, hutan lindung, dan bahkan wilayah hutan yang tengah dilindungi oleh moratorium hutan Indonesia.

  1. Hutan Indonesia habis karena keserakahan para pelaku pengusaha perkebunan

Fakta kedua ini pun nyata terjadi dan bisa dibuktikan langsung dengan melihat betapa masifnya ekspansi pengusaha perkebunan yang memberangus lahan hutan di Indonesia untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit sumber utama dari kebutuhan pokok minyak goreng. Seperti yang terjadi pada kasus kebakaran hutan Indonesia tahun 2015 ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah menegaskan bahwa tahun 2015 ini bencana asap bukan disebabkan oleh kebakaran hutan, tapi tepatnya pembakaran hutan. Masifnya deforestasi atau penggundulan hutan Indonesia diprediksi terjadi karena kurangnya ketegasan serta pengawasan dari pemerintah. (cal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline