Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Empat Akibat Buruk Kabut Asap untuk Kesehatan

Diperbarui: 8 Oktober 2015   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabut-asap-jambi

Lagi-lagi kabut asap masih menjadi momok yang menakutkan bagi jutaan penduduk Sumatera dan Kalimantan. Hingga artikel ini diturunkan, darurat asap masih ditetapkan sebagai status bahaya bencana asap di Riau dan Palangkaraya. Partikel karbon berkonsentrasi sangat pekat yang terkandung dalam kabut asap sisa kebakaran hutan adalah pemicu utama ragam penyakit berbahaya, terutama penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

Data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, korban yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut di Riau mencapai 34.846 jiwa, di Jambi ada 31.191 jiwa, di Sumatera Selatan ada 22.855 jiwa, dan Kalimantan Barat ada 23.487 jiwa. Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah seiring dengan perkembangan terakhir darurat asap di Sumatera dan Kalimantan yang tak kunjung membaik.

Berdasarkan rilisan dari Greenpeace, berikut adalah 4 dampak buruk kabut asap pada kesehatan manusia

  1. Dampak buruk kabut asap pada sistem kardiovaskular

Efek buruk zat beracun dan karbon yang terkandung dalam kabut asap mengintai kesehatan sistem kardiovaskular. Menurut penjelasan medis, penyakit kardiovaskular itu adalah penyakit yang umumnya berupa: penyakit jantung iskemik (ischemic heart disease) (IHD), stroke, penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi (hypertensive heart disease), penyakit jantung rematik (rheumatic heart disease) (RHD) dll. Faktanya adalah, kerusakan sistem kardiovaskular inilah penyebab utama kematian di dunia. Jika racun dalam kabut asap masuk ke dalam tubuh, akan membuat iritasi pada sistem perputaran darah di jantung.

  1. Dampak buruk kabut asap pada sistem reproduksi

Faktanya kabut asap yang menyelimuti Sumatera dan Kalimantan juga mengandung unsur kimia berbahaya sisa pembakaran yang dapat berakibat langsung pada sistem reproduksi. Banyak kasus di negara-negara berkembang dengan kadar polutan yang parah terjadi penurunan jumlah kelahiran bayi akibat sang ibu terpapar polusi. Terlebih mengingat kondisi kabut asap di Riau dan Palangkaraya kini kondisinya jauh lebih buruk dibandingkan sekadar polutan kendaraan bermotor di Ibukota Jakarta.

  1. Dampak buruk kabut asap pada sistem respiratori/sistem pernafasan

Pada sistem pernafasan, dampak kabut asap mungkin akan menjadi yang paling nampak terlihat. Kasusnya akan menjadi semakin parah jika kabut asap yang terhirup ke pernapasan membawa juga kandungan karbon atau sisa pembakaran lain yang sangat berbahaya bagi tubuh. Jika sudah terhirup, akan masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi banyak organ pernapasan. Dampak paling nyatanya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

  1. Dampak kabut asap pada sistem aliran darah

Jika masuk ke dalam aliran darah, kandungan berbahaya pada kabut asap akan menyebabkan keracunan darah, kelainan distribusi aliran darah, hingga pada dampak paling fatal yaitu memicu serangan jantung yang berujung pada kematian. (cal)

Darurat-asap




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline