Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Distribusi Global Qurban hingga Afrika, Begini Kondisi Mualaf dan Muslim Dhuafa di Madagaskar

Diperbarui: 6 September 2015   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah mengenal Madagaskar? Jika Anda melihat bentuk Benua Afrika, lihat di sebelah kanan Afrika, ada sebentuk pulau sekira dua kali ukuran Pulau Jawa yang tampak mencolok di tengah gagahnya Benua Afrika. Pulau itu dikenal dunia sebagai Madagaskar.

Warga Negara Madagaskar berjumlah sekitar 22 juta jiwa. Dari jumlah itu, tujuh persennya Muslim. Sumber lain menyebutkan, terdapat sekitar 215 ribu Muslimin di negara yang pernah bernama Republik Malagasy tersebut.

Berdasarnya data yang dihimpun dari berbagai sumber, sebagian besar dari warga Madagaskar adalah imigran dari Yaman, Iran, Zanzibar, dan negara Asia Timur dan Tengah lainnya. Sekitar 50 ribu pengungsi Muslim dari India, Komoro dan Somalia, pun hidup nyaman di pulau seluas 587 kilometer persegi tersebut. Tak sedikit pula warga lokal yang menjadi mualaf dan bergabung dengan mereka.

Uniknya, meski bukan menjadi agama mayoritas, Islam tumbuh pesat di Madagaskar. Kondisi mualaf dan muslim Madagaskar terus berkembang menjadi komunitas muslim yang besar. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah masjid meningkat dari hanya hitungan jari menjadi puluhan. Saat ini, sedikitnya 50 masjid dan pusat Islam berdiri di seluruh penjuru negeri itu.

Agama Allah ini pun berkembang pesat. Pengaruh Muslim Arab banyak dijumpai di bagian tenggara pulau. Tak sedikit pula masyarakat setempat yang mulai tertarik pada Islam, yang dianggap sebagai agama nenek moyang mereka.

Ada satu perkembangan penting terkait perkembangan Islam di Madagaskar. Beberapa suku tradisional setempat mulai melihat Islam sebagai agama yang perlu mereka anut. Mereka tergugah pada pemahaman bahwa Islamlah agama awal mula mereka sehingga sangat perlu kembali pada keyakinan tersebut.

Suku demi suku pun dikabarkan telah mengikrarkan diri sebagai Muslim. Terakhir, Suku Intimor melakukan syahadat massal. Sebanyak 17.500 mualaf pun lahir dari suku ini.

Namun, satu masalah pelik yang masih membelit Madagaskar hingga hari ini adalah masih tingginya angka kemiskinan. Bahkan Madagaskar diakui dunia sebagai salah satu negara termiskin di Afrika dan dunia. Perekonomian Madagaskar sangat bergantung pada pertanian, pertambangan, perikanan, dan produksi pakaian. Salah satu produk paling terkenal dari Madagaskar adalah vanilla, yang berasal dari anggrek dan digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Rempah vanilla minimal membutuhkan waktu dua tahun untuk tumbuh hingga mempunyai nilai jual yang cukup mahal.

Meskipun harga jual vanilla relatif mahal, namun Malagasy hanya menghasilkan jumlah yang sedikit setiap tahunnya. faktanya 70% penduduk Madagaskar hidup di bawah garis kemiskinan. Hampir setengah dari anak-anak Madagaskar di bawah umur 5 tahun mengalami kekurangan gizi.

Ditambah pula dengan masalah yang menjadi hal umum di Afrika yaitu minimnya infrastruktur terutama jalan raya, menyebabkan para petani kesulitan membawa hasil pertanian mereka ke pasar, dan kondisi geografi Madagaskar yang terisolasi di dunia mengakibatkan mahalnya ongkos perdagangan. Semua produk Madagaskar yang akan dijual atau kebutuhan yang akan dibeli ke dan dari negara lain harus diangkut menggunakan pesawat atau kapal.

Berangkat dari keadaan tersebut, Global Qurban dengan pengalaman profesional distrisbusi qurban lebih dari 9 tahun siap mengantar amanah qurban ke lebih banyak titik-titik kelaparan, kemiskinan, dan konflik kemanusiaan di Afrika. Tahun ini distribusi Global Qurban di Afrika akan menyasar ke Uganda, Kenya, Somalia, kamerun, hingga Sudan. Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan ada realisasi untuk distribusi Global Qurban hingga ke Madagaskar. (CAL)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline