ACTNews, BANYUWANGI – Sampai Ahad pagi (12/7) Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Jawa Timur masih menyisakan letupan-letupan kecil. Sejak Sabtu, asap abu vulkanis ukuran sedang tebal bergulung-gulung di ketinggian 400-500 meter.
Masyarakat di sekitar Gunung Raung, kendati masih dalam radius aman, tetap harus antisipasi hujan abu yang bisa mengganggu perjalanan masyarakat. Apalagi menjelang hajatan lebaran berupa mudik ke kampung halaman.
Himbauan itu disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Dikatakannya, pemudik yang melalui jalur sekitar Banyuwangi sebaiknya tetap berada pada posisi waspada.
Lebih jauh, Sutopo mengatakan daerah yang harus diwaspadai pemudik, adalah Kecamatan Songgon, Sempu, Kalibaru, Rogojampi, Licin, Kalipuro, Wongsorejo, dan Glenmore di Kabupaten Banyuwangi. Di kecamatan tersebut, hujan abu tipis terus terlihat. Meski begitu, penduduk setempat dinyatakan belum perlu mengungsi.
Walaupun jalur darat dinyatakan aman, Sutopo menyatakan jalur udara sewaktu-waktu masih bisa terpengaruh. "Semuanya tergantung arah angin."
Seperti diberitakan, pada Jumat lalu, lima bandara di beberapa daerah, yakni Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang di Mataram; Belimbing Sari, Banyuwangi; dan Bandara Noto Hadinogoro, Jember, ditutup akibat erupsi Raung. Bandara-bandara tersebut saat ini sudah kembali beroperasi, tapi pantauan atas Gunung Raung masih terus dilakukan.
Sutopo mengatakan BNPB terus berkoordinasi dengan dinas perhubungan dan kepolisian agar letusan Raung tak berdampak besar pada arus mudik yang dimulai pada lima hari menjelang Lebaran. "Rapat koordinasi terus digelar demi kesiapsiagaan dan antisipasi." (dbs, ajm)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H