Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Di Tengah Keprihatinan, Warga Sinabung Tarawih Pertama di Pengungsian

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ACTNews, KARO – Pemerintah telah mengumumkan Kamis, 18 Juni 2015, bertepatan dengan 1 Ramadhan 1436 Hijriah. Umat Islam Indonesia pun pada Rabu malam, mulai menjalankan shalat tarawih berjamaah. Tak terkecuali muslimin korban erupsi Gunung Sinabung yang tingggal di kamp pengungsian. Seperti yang dilakukan pengungsi di Posko Jambur Lau Buah Desa Batukarang, berjarak 15 kilometer dari pusat erupsi Sinabung. Di kamp pengungsian ini ada 315 KK atau 882 jiwa yang tinggal. Di tengah keprihatinan hidup mereka yang harus mengungsi, pada Rabu malam, mereka  tetap melaksanakan shalat isya dan tarawih berjamaah.  Suasana syahdu dan khusu’ pun terasa di antara mereka.  Leader Tim Tanggap Darurat ACT-MRI untuk Korban Sinabung Susanto Ginting melaporkan dari lapangan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan segala kebutuhan pengungsi dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan.  “ Kita akan membuka Dapur Sosial ACT untuk melayani kebutuhan buka puasa dan sahur para pengungsi  yang tersebara di sepuluh titik di Kabupaten Karo, “ ujar Susanto. Sebagaimana diberitakan, dua pekan pasca peningkatan status Sinabung, dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) sebanyak 10.714 jiwa dievakuasi ke 10 titik pengungsian.  Sampai  Selasa (16/6/2015) jelang petang, warga sebelas desa dan satu dusun ditempatkan di posko penampungan sementara. Adapun  warga yang menempati posko penampungan sementara diantaranya adalah Desa  Guru Kinayan (315 KK), Tiga Pancur (297 KK), Pintu Mbesi (76 KK), Sukanalu (105 KK), Berastepu (135 KK), Sigarang-garang (412 KK),  Jeraya (182 KK), Kuta Rayat (666 KK),  Mardinding (265 KK), Kuta Tengah (133 KK), Kuta Gugung dan Dusun Lau Kawar (296 KK). Posko Lau Buah Batu Karang (882 jiwa) Paroki Katolik Kabanjahe (974 jiwa), KNPI Kabanjahe (756 jiwa), Serbaguna GBKP Kabanjahe (454 jiwa), Jambur Sempajaya (1.462 jiwa).  Selain itu di Gudang Jeruk Surbakti (660 jiwa), BPPT Jambur Tongkoh dan Tahura (2.728 jiwa), Jambur Korpri (1.200 jiwa), Jambur Tanjung Mbelang (948 jiwa), dan GPDI Ndokum Siroga (650 jiwa). Informasi yang diperoleh dari Media Center Pemkab Karo, proses evakuasi dilaksanakan mulai hari Rabu 3 Juni terhadap warga Desa Gurukinayan, Berastepu, Tiga Pancur, dan Pintu Mbesi.  Sementara penduduk desa lainnnya diungsikan secara bertahap sesuai ancaman aktivitas Gunung Api Sinabung. Seiring peningkatan aktivitas serta ancaman bahaya, warga Desa Mardinding, Kuta Tengah, Jeraya, Kuta Gugung, Kuta Rayat, Sigarang-garang, dan Dusun Lau Kawar pada Senin 15 Juni sejak sore hari hingga Selasa (16/6/2015) pukul 01.30 WIB terpaksa dijemput pihak berwenang dari kediaman masing-masing menuju kamp penampungan sementara. Keterangan yang diperoleh dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Arif, hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih cukup tinggi.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline