Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Ippho: "Ini Masalah Kita, Mari Berjalan Bersama"

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ACTNews, KOTA LANGSA –Ippho Santosa, international trainer dan penulis buku ini mendatangi pengungsi Rohingnya di Birem Bayeun dan Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa. Kehadiran Ippho mendapat sambutan hangat dari para pengungsi dan para relawan yang sudah bertugas sejak hampir sebulan lalu, Rabu (10/6). 
 
Ingin mengetahui kondisi pengungsi dan relawan yang sedang bertugas Ippho menyambangi kedua posko tersebut. Kamp pertama yang didatanginya adalah Kamp Kuala Langsa. Di tempat tersebut Ippho dengan ramahnya menyapa para pengungsi, bermain bersama anak-anak, dan menyemangati seluruh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sedang bertugas. Hal yang sama juga Ippho lakukan di Kamp Birem Bayeun beberapa.
 
“Di pengungsian, memang keadaannya membaik. Namun tetap saja, tidak nyaman. Karena trauma pembantaian, diantara mereka banyak yang bungkam dan tidak bisa tersenyum selama berminggu-minggu. Dan tahu sendiri ‘kan, di pengungsian semuanya serba darurat. Tempat tidur, tempat mandi, dan lain-lain, semuanya menyatu. Sesak. Itu pun ditambah sesaknya barang-barang mereka. Dapur umum pun seadanya,” tutur Ippho diantara para pengubgsi dan relawan.
 
Semua relawan terlihat antusias dan bersemangat melihat kedatangan Ippho ke kam pengungsian. Mereka terus mendampingi Ippho untuk melihat kondisi pengungsi, posko ACT, dapur umum, musala, tempat perawatan, tempat beribadah dan tempat bermain anak. 
 
Kamis pagi Ippho kembali kepengungsian di Birem Bayeun untuk melihat aktivitas yang mereka lakukan di pagi hari. Kegiatan di pagi itu anak-anak pengungsi dengan senangnya bermain air didalam bak karet yang disediakan ACT.
 
Sebelum pulang menuju bandara di Medan Ippho memberikan semangat untuk para relawan agar terus menjaga fisik dan niatnya untuk terus dapat membantu para pengungsi.
 
“Permasalahan kemanusiaan ini bukan hanya masalah untuk lembaga dan pemerintah setempat saja, ini merupakan masalah kita bersama.  Sudah waktunya untuk kita berjalan bersama tanpa mementingkan kepentingan sebgian pihak,” ujar Ippho. (rachmat)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline