Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Plasebo, Apakah akan Menjadi Sebuah Terapi yang Menguntungkan?

Diperbarui: 15 Juni 2022   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Efek plasebo adalah suatu jenis pengobatan yang diberikan tanpa menggunakan bahan aktif obat yang terbukti menyembuhkan beberapa penyakit. biasanya, pemberian plasebo ini dilakukan untuk membandingkan keefektifan suatu obat yang dianggap dapat memberikan efek terapi. 

Pada awalnya, pemberian plasebo ini dilakukan hanya sebagai bentuk uji coba keefektifan suatu obat. Akan tetapi, dalam prosesnya ada juga orang yang memberikan respons positif terhadap plasebo. Mereka merasa menjadi lebih baik setelah diberikan obat semu tersebut. bahkan, terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa rasa nyeri pasien berkurang meskipun yang ia minum itu adalah plasebo.

Hal tersebut dapat terjadi karena pasien tersebut percaya dan berpikran positif bahwa obat yang ia minum dapat memberikan efek kesembuhan terhadap dirinya. 

Jika memiliki kepercayaan tersebut, maka tubuh akan memberikan respon positif sehingga dapat sembuh. Hal ini berkaitan dengan psikologis seseorang. Ada beberapa jenis penyakit yang disebabkan karena faktor pikologis atau faktor mental, misalnya sakit kepala, rasa mual, insomnia, dan sebagaiannya.. 

Oleh sebab itu, pemberian plaseo yang dapat memberikan respon positif terhadap psikologi pasien dapat membentu pasien tersebut untuk sembuh. Selain itu, dampak dari pemberian plasebo dapat membantu pelepasan berbagai macam hormon seperti endorfin, dopamin, oksitosin, dan serotonin yang dapat memberikan efek pereda nyeri dan menenangkan pikiran.

Namun, perlu diingat bahwa pemberian plasebo tidak selalu memberikan respon positif. Selain itu, pemberian plasebo tidak selamanya baik untuk pasien. Jika plasebo terus menerus diberikan kepada pasien hanya karena pasien tersebut memberikan reaksi positif, tidak menutup kemungkinan bahwa pasien tersebut bisa kambuh kembali karena tidak mendapatkan efek terapi yang sesungguhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline