Lihat ke Halaman Asli

Willem Pieter

Menulis adalah Gambaran Jiwa

Purnama di Benteng Oranye

Diperbarui: 9 Juli 2019   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benteng Oranye  (travel.kompas.com)

Kala bintang jatuh di hati usang
Langit tampak bercadar malam

Tak ada tawa hanya wajah muram
Namun ada rasa yang abadi di dalam malam

Dan kau datang dengan sajak rindu
Dengan senyum berbaris di bibir beku


Kenangan itu berlari bebas di pikiranku
Mengingatkanku pada rembulan yang jatuh diantara bintang 

Kau telelap tanpa malam
Hanya bunga tidur yang kausediakan

Andai nanti kau terjaga, taburkan di pusaraku tanpa debap air mata.

Ternate, 31 Januari 1998

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline