Lihat ke Halaman Asli

Profil Pemimpin Wirausaha yang Sukses

Diperbarui: 6 Januari 2016   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                           PENGUSAHA ISMUHADI

 

"Jika seseorang mengharapkan perubahan mulailah untuk menghadapi segala resiko dalam hidup, jangan jadikan hambatan sebagai alasan untuk berhenti tapi mulailah menata hidup dan siap untuk berhenti melihat masa lalu."

 Ismuhadi adalah pengusaha ikan hias asal subang, beliau lahir pada tanggal 2 februari 1958. Ia merupakan putra kedua dari tiga bersaudara ia tinggal didaerah jawa barat bersama istrinya bernama sri umiasih dan mempunyai tiga orang anak, anak kedua dari pengusaha ini sudah meninggal dunia sejak 14 tahun yang lalu.

Dari 1992-1998 tahun ia merintis usaha dengan seorang sahabatnya, setelah itu beliau mengikuti pelatihan di bogor tentang teori dan praktik dan disitulah ia mengetahui berbagai jenis ikan hias, setelah menekuni bidang tersebut terfikirlah beliau untuk berwirausaha sampai ia memiliki puluhan jenis ikan siklid dan cabang.

"Budidaya ikan hias ini unik setiap peternak mempunyai cara alami dengan kawin masal 1 jantan dengan 10 ekor betina atau kawin suntik dan tidak ada kerugian dalam usaha ini jika digeluti dengan tekun dan mensyukurinya." ucap, pengusaha bijak, ini.

Dari tahun 1976-1980 sebelum merintis usahanya beliau berkerja di koprasi simpan pinjam setelah itu ia berkerja di toko buku di ibukota jakarta beliau pun sering membaca buku wirasuasta termasuk budidaya ikan hias dan disitulah ia mulai menyukai bidang usaha tersebut, beliau merupakan pengusaha yang pandai memilih peluang bisnis.

Walau hanya lulusan SD beliau tidak terfikir bahwa ia akan berhenti, namun ia berkerja keras bahwa ia akan sukses kemauan beliau yang tinggi, dengan keuletannya ia pun sukses hingga kini bisa menguliahkan anak-anaknya.

Sebelum menjadi pengusaha beliau mempunyai cita-cita bahwa ia ingin menjadi sodagar beras supaya tidak kekurangan makan seperti dulu.

 

                                                                                                                                                         




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline