Lihat ke Halaman Asli

Pengangguran Bergelar S3 (PhD) Meningkat di Amerika Serikat.

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tony Yang seorang alumni S3 (doctoral) University of California merasa tersiksa dan putus asa ketika ia memberikan les tambahan pelajaran dan pulang tanpa tawaran pekerjaan permanen. Artinya selama ini gelar S3 dari universitas bergengsi yang dimilikinya tidak memberikan jaminan pekerjaan permanen untuk dirinya

"Ini adalah hal yang sangat sulit bagi perasaan saya," katanya kepada Chronicle of Higher Education. "Saat yang paling sulit ketika saya harus menyelesaikan disertasi saya, dan sesudah itu tidak ada pekerjaan ... Jadi ketika saya lulus, saya menjadi pengangguran.."

Pada masa anak-anak, keluarganya hidup dengan mengandalkan food stamp (kupon makanan). Puluhan tahun kemudian, ia menemukan dirinya dalam posisi yang sama, gelar doktor tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji dan kesejahteraan yang permanen.

Setelah resesi pada tahun 2007, para pemegang gelar PhD yang mengajukan permintaan bantuan pemerintah meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 33.655 pada tahun 2010, menurut data yang dikumpulkan oleh Austin Nichols, seorang peneliti senior Chronicle's Urban Institute.

Dari 22.000.000orangyang bergelar S2 (Master), hampir 360.000 menggunakan food stamp (kupon makanan) pada tahun 2010 - juga meningkat tiga kali lipat disbanding sebelum resesi.

Banyak orang yang memegang gelar PhD yang menunda pernikahan karena mereka belum mampu mendapatkan pekerjaan permanen.

Saat inipara mahasiswa yang berusia dua puluhan sudah berutang rata-rata $ 45.000 dan diperkirakan hampir akan berlipat ganda sampai $ 80.000 pada saat mereka mencapai usia tiga puluhan.

Ginger Dean, pendiri blog Girls Just Wanna Have Funds, berkeinginan untuk mendapatkan gelar PhD dalam psikologi. Lalu ia mengambil melihat biaya $ 120.000, melakukan sedikit perhitungan matematika dan memutuskan untuk tidak melakukannya.

"Sementara saya diterima untuk program pendidikan S3, mengeluarkan biaya $80.000 - $120.000 dalam bentuk pinjaman mahasiswa, tetapi cuma mendapatkan perbedaan gaji $5.000setahun, tidak layak untuk saya," katanya. "Saya juga harus mempertimbangkan saya akan menghabiskan 4-7 tahun di sekolah dan kesempatan yang hilang untuk penghasilan full time selama waktu itu serta kenyataan pahit bahwa kenaikan gaji dan jumlah total yang dibayarkan pada pinjaman mahasiswa tidak sebanding dengan "gengsi" memiliki gelar doktor. "

Tony Yang tahu perasaan itu.

"Ini adalah sebuah lelucon, ya Anda memiliki prestise," kata Tony Yang. "Tapi Anda tidak bisa makan prestise itu."

Sumber: Business Insider

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline