Lihat ke Halaman Asli

Kenaikan BBM Itu Rencana Basi

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya masyarakat yang ada di daerah kami sudah tidak terlalu peduli lagi terhadap wacana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM, kami anggap rencana itu sudah basi alias tak berguna.


  • Kenapa?

Kami sudah lama menikmati harga eceran BBM lebih dari Rp. 6.000 bahkan pernah sampai Rp. 9.000.


  • Kenapa beli eceran?

Karena kami tidak sanggup antre berjam-jam di SPBU untuk sekedar membeli 2 – 3 liter BBM, antreannya sampai beratus-ratus meter.


  • Kenapa banyak yang antre nggak habis-habisnya?


Karena BBM yang datang jumlahnya dibatasi, sehingga mau tak mau orang yang perlu harus menunggu supaya tidak kehabisan.


  • Kenapa PERTAMINA tidak menambah stock BBM di SPBU?

Alasannya adalah karena menurut PERTAMINA, mereka memberi jatah sesuai kuota yang ada.


  • Kenapa Kuota untuk daerah kami selalu kurang?

Karena menurut Pemerintah, mereka menghitung kuota berdasarkan “data” yang mereka punya.


  • Kenapa kalo dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya, BBM di SPBU selalu cukup?

Karena Pejabat dan Penggede banyak yang tinggal dikota tersebut .


  • Kesimpulan yang bisa diperoleh:

Masa bodohlah orang yang di luar Jawa, biar aja kami menikmati BBM subsidi yang mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline