Sebenarnya masyarakat yang ada di daerah kami sudah tidak terlalu peduli lagi terhadap wacana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM, kami anggap rencana itu sudah basi alias tak berguna.
- Kenapa?
Kami sudah lama menikmati harga eceran BBM lebih dari Rp. 6.000 bahkan pernah sampai Rp. 9.000.
- Kenapa beli eceran?
Karena kami tidak sanggup antre berjam-jam di SPBU untuk sekedar membeli 2 – 3 liter BBM, antreannya sampai beratus-ratus meter.
- Kenapa banyak yang antre nggak habis-habisnya?
Karena BBM yang datang jumlahnya dibatasi, sehingga mau tak mau orang yang perlu harus menunggu supaya tidak kehabisan.
- Kenapa PERTAMINA tidak menambah stock BBM di SPBU?
Alasannya adalah karena menurut PERTAMINA, mereka memberi jatah sesuai kuota yang ada.
- Kenapa Kuota untuk daerah kami selalu kurang?
Karena menurut Pemerintah, mereka menghitung kuota berdasarkan “data” yang mereka punya.
- Kenapa kalo dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya, BBM di SPBU selalu cukup?
Karena Pejabat dan Penggede banyak yang tinggal dikota tersebut .
- Kesimpulan yang bisa diperoleh:
Masa bodohlah orang yang di luar Jawa, biar aja kami menikmati BBM subsidi yang mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H