Lihat ke Halaman Asli

Selembar Akta Cacat

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalian bertanya,
Dari sari pati siapa aku bermula
Dan dari rahim siapa aku terlahir

Mulut kecilku terkatup menjahit amarah
Bukan dari mulutku semua terbaca runut
Disana, pada mata beningku jawaban itu mengoyak

Aku berawal dari pergumulan tanpa ikat di malam biadab
Bapakku laki-laki perkasa, kemaluannya muntah di mana-mana
Ibuku perempuan dewasa, selangkangannya menanti siapa saja

Aku terlahir dan terbuang ketika kalian bertanya
"Buang saja dia, aku tak  pernah mau menamainya,"

Dari ketidakadaan aku bermula dan teruntuk selembar akta cacat aku terus di tiadakan!

_________________________________________________________________

Collected by Puisi Tambeng of
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2012/02/selembar-akta-cacat.html

_________________________________________________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline