Kata hatiku,
"Malam ini tubuhku akan bernama,"
Ini sekian malam yang kunanti, kumau namaku!
Topeng wajahku gagu
Melepas senyum dalam merahnya gincu
Memberikan tubuh pada ranjang bergoyang
Mempersilahkan kemaluannya mengganyang
Tubuh kaku ku gersang
Dijamah jari-jari kasar yang jalang
Direbahkan dalam perkosaan semalam
Diludahi ketika belum sempat pelukannya membuatku karam
Malam ini dan malam kemarin,
Terus kucari cinta pada selasar malam
Menikmati noda demi noda pada kemaluan
Tapi terus kupunguti rasa dalam harap yang temaram
Aku menunggu nama,
Dari mata-mata penuh bius birahi
Berharap satu membawaku pulang menyematkan nama
Dalam lirih yang nyaris punah, "Aku menunggu namaku untuk paginya hati,"
_____________________________________________________________
Collected by Puisi Tambeng from
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2012/01/dia_22.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H