Lihat ke Halaman Asli

Mengais Pelukanmu Tiap Malam,

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menemukanmu disana,
Pada malam kesekian yang telanjang
Dibawah tindihan ritmisnya tubuh panas
Karam pada pelukan di ujung kelam
Terus mengais pelukan tiap malam

Aku berteduh lagi padamu,
Saat tak lagi tahu seperti apa rasanya cinta
Ketika ketelanjangan merekatkan pelukan
Merasakan nikmat pati tubuh dalam ruh
Padamu, tiap malam kukemasi pelukan

Aku terlacur dalam berangnya malam
Penjaja kehangatan pada bekunya jiwa
Hina yang terus dinistakan
Durjana yang tak kering dihujat
Pengais pelukan yang menikam kelam

Apalah aku bagi kalian,
Saat ketelanjangan kutukar dengan pelukan
Saat rupiah tak pernah kujejalkan pada kebinalan
Saat kukais pelukan demi pelukan untuk jiwa yang disepikan
Aku terjungkal pada kelam yang tak pernah menyisakan pelukan

_____________________________________________________
Terang Tambengnya ada pada,
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2011/11/mengais-pelukanmu-tiap-malam.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline