Lihat ke Halaman Asli

Yahya Ado

Penulis dan Praktisi Pendidikan

Duka Sudah Tiba, Suka Segera Datang

Diperbarui: 13 Mei 2020   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Oleh: Yahya Ado
 
SATU per satu pasien positif Covid-19 di NTT terdeteksi setelah alat test PCR dan SWAB beroperasi awal pekan lalu. Sudah delapan pasien positif dari berbagai kalaster. Pun ada transmisi lokal.
 
Selama test masih dilakukan di Surabaya dan Jakarta, kita harus menunggu sampai berbulan-bulan hasil test itu. Bahkan ada pasien yang keburu meninggal sebelum hasil test tiba. Entah positif atau negatif.
 
Duka kini sudah tiba. Kata orang di kampung, susah sudah datang ke kita. Kita mau bilang apa. Terima takdir itu baik, hanya antisipasi untuk tidak terjadi wabah yang liar juga penting. Mulai dari kesadaran diri, kesadaran pemerintah dan sadar penuh dari kita semua.
 
Sudah satu pasien yang meninggal semalam. Kematian di tengah wabah yang melumpuhkan semua sendi hidup ini. Semoga ia jadi satu dari sekian ribu pahlawan sahid, di tengah berperang melawan covid di Indonesia. Rest in peace (RIP).
 
Sekarang kita mau bilang apa lagi. Biarlah Tuhan yang menyapa roh dan jasadnya yang telah pergi lebih dahulu. Tugas kita jaga diri, jaga keluarga dan semua yang ada di sekeliling kita. Jangan sampe terjangkit karena ulah nekat kita.
 
Cepat atau lambat, wabah ini segera pergi perlahan-lahan. Kita harus yakin itu. Bersabar adalah kunci. Sebab selalu ada hidup setelah kesusahan. Mungkin dengan warna berbeda. Ini memang sangat menyiksa. Iya. Tapi inilah kenyataan yang dirasakan oleh semua manusia di dunia yang terkena dampak. Bukan hanya kita seorang.
 
Satu-satunya jalan, ikuti anjuran pemerintah. ini wajib. Juga jangan lepaskan aturan agama. Kita tak boleh hilang dari keyakinan akan kemahabesaran Ilahi. Kepintaran kita boleh  naik di atas bulan, tapi Allah berselimut di balik kekusaanNya yang maha dahsyat, Sekali Tuhan bilang pergi, maka pergilah ia.. "Kun Fa Ya Kun." Jadi, maka terjadilah!
 
Kita percaya ada virus yang tak terlihat. Sedang yang nyata di depan mata adalah penderitaan dan kematian. Jaga diri dan teruslah berharap. Tuhan mendengar doa dari setiap sudut rumah yang penuh harap.
 
Duka sudah tiba, tetapi suka akan segera datang.  
 
Lasitarda, 13 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline