Lihat ke Halaman Asli

Passion Kamu di Mana?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gampang-gampang susah kalau diminta bicara passion. Jujur, kalau di tanya passion saya dimana? Saya sendiri tidak benar-benar tahu. Entahlah. Kadang untuk suatu waktu tertentu saya suka sekali dengan kegiatan menulis seperti sekarang, saya menikmati setiap menit ketika harus menuangkan kata-kata menjadi sebuah tulisan. merasa bisa mempersembahkan, atau sebatas pekerjaan yang membuat saya merasa nyaman, merasa itu adalah dunia saya. Oh yaa? Haha.

Apapun, kalo ide itu udah bermukim di kepala, ada perasaan rugi kalo tidak cepet-cepet buat di tulis. Walopun terkadang tulisan itu nantinya tidak menjadikan saya merasa kaya raya. Intinya menulis adalah bagian dari keseharian saya untuk mengisi waktu luang. Lebih pada mencoba menuangkan bahasa hati. Baik atau tidak hasil tulisan itu semuanya saya anggap buruk, Haha. Lah ko bisa? Iyaa, wong nulisnya kebanyakan ngasalnya ko, kadang serius, kadang sok punya genre religius, kadang nyoba-nyoba puisi, kadang review, artikel atau apalah. kadang juga bisa membuat saya merasa aneh dengan tulisan saya sendiri. begitulah. Tapi menyenangkan :)

Dulu juga sempet hobi banget dengan dunia melukis atau menggambar. Pekerjaan yang menyenangkan. Lagi-lagi ini juga tidak tahu passions saya atau bukan. Hehe.. Tapi, yang saya rasakan ketika saya berada pada satu fase dimana saya sedang terlibat dengan pengerjaan melukis, semuanya seperti panggung atraksi. Semuanya seperti sedang memainkan, entah itu ketajaman mata, keterampilan tangan, ataupun kekuatan dari daya imajinasi. Bisa di bilang hasil dari sesuatu yang sudah di lukis itu seperti mengajak saya untuk menaiki puncak kepuasan. Ada sensasi lah, meskipun hanya terwakili oleh beberapa warna saja, dan sederhana.

Mungkin dari situlah kekuatan dari sebuah seni, bisa mempertemukan manusia dengan perasan-perasaan yang di buat oleh Tuhan sendiri. Dan, pada akhirnya kegiatan melukis itu sudah saya tinggalkan. Sementara sih. Meski kadang tumbuh keinginan2 lama, kapan ya bisa berteman lagi dengan kotornya baju akibat cat yang salah mendarat. Kapan ya bisa improve dengan hal-hal kecil kemudian bisa menjadi sebuah karya. Sederhana tapi selalu di rindukan.

Kalau ngomongin dunia olahraga, selalu menjadi bahan yang menarik buat di bahas, seperti sudah menjadi obrolan khas warung kopi, khususnya sepakbola dan bulu tangkis. apakah itu passions saya juga? Hehe kayaknya bukan, tapi selalu membuat saya ketagihan. Nah loh? Barangkali saya sudah gagal total menjadi atlet international, hanya bisa menjadi penonton, pemerhati atau penikmat saja. Walopun kadang masih suka bela belain buat main langsung di lapangan, termasuk olahraga apa saja yang dirasa saya bisa. Lebih pada peruntungan nyari keringat sebanyak banyaknya supaya sehat wal aafiat. Hehe urusan hatrick mah serahkan ke Lionel Messi, kalo urusan jumping smash ya Tontowi Ahmad. Saya sih main ya main aja. Setelah itu menangpun tidak kalah iya.

Tapi, positifnya tetep ada, apa yang sudah saya kerjakan karena alasan sebuah kesenangan, bukankah itu menjadi sebuah keharusan untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Nah, jadi apa sebenarnya passion saya? Jawabanya masih sama seperti tadi. Saya tidak benar-benar tahu. Atau barangkali saya hanya belum menemukan sebuah jawaban yang tepat. Biarlah hal hal yang saya kerjakan itu bisa selalu menyenangkan. Ketagihan.

Passion kamu dimana? :)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline