Lihat ke Halaman Asli

Yatmi Rejeki

Suka becanda,, biar awet muda.

Di Kopi Lumbung Mataram, Semua Seperti Rumah Sendiri

Diperbarui: 7 Januari 2021   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Lumbung Mataran. Dok: Riana

Pertemuan sore itu, adalah yang pertama sejak negeri ini dilanda pandemi Covid-19. Selama ini komunikasi hanya terjalin melalui grup WA atau media sosial. Ternyata sudah hampir setahun kami tidak berjumpa. Rindu. Yah, rindu. Karena bagiku bertemu dengan teman-teman, ngobrol seru, adalah caraku untuk refresh, disela aktivitas harianku.

Ajakan seorang kawan untuk datang di event dolan kuliner yang diadakan komunitas Kompasianer Jogja  tanggal 4 Januari 2021 kemarin, langsung kusanggupi. Mumpung aku juga sedang longgar waktu, dengan begitu rinduku pada teman-teman juga tertuntaskan. Lokasi dolan kuliner adalah di Kopi Lumbung Mataram. Letaknya di Purbayan Kotagede Yogyakarta.

Jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalku, 18 km, gaes... Perjalananku dibumbui dengan sedikit drama, karena aku hampir putus asa mencapai lokasi cafe, yang tak kunjung ketemu, padahal sudah putar-putar di dekat lokasi. Beruntung, salah seorang kawan bersedia menjemputku di jalan, sehingga aku tak salah masuk gang.

Untuk menuju lokasi, memang masuk gang kecil dan belum ada papan penunjuk. Jadi, saran saya jika ada teman-teman yang hendak kesana, tetapi bingung kayak aku, bisa langsung menghubungi customer service atau dm di IGnya @kopilumbungmataram, agar bisa diarahkan, begitu.

Ngobrol Seru Kjog. dok: Riana

Tiba di lokasi, berjumpa dengan sahabat-sahabat Kompasianer Jogja membuat saya bahagia. Apalagi suasana cafe yang seperti rumah pribadi, serasa sedang bertamu di rumah teman.

Nyaman, begitu kesan pertamaku. Disela obrolan kami,  Ibu Zuraida sebagai pengurus Kopi Lumbung Mataram ini, mengatakan bahwa konsep cafe ini adalah "semua seperti rumah sendiri". Konsep yang cocok untuk cafe ini. Suasana nyaman, senyaman di rumah sendiri. Begitu adanya

Ibu Zuraida juga menuturkan bahwa bangunan itu sudah didirikan sejak tahun 1850, dan sekarang kepemilikannya sudah generasi ke-4.

Sebelum dibuat cafe, tempat ini memang rumah pribadi. Jadi suasana cafe ini memang bener-benar seperti rumah tinggal dengan nuansa lampau yang sangat terasa.

Untuk bagian depan, tersedia beberapa pasang meja kursi rotan tradisional, dan di bagian dalam, terdapat meja-meja, untuk pengunjung yang lebih menyukai lesehan.

Nasi Bungkus Daun Jati. Dokpri

dokpri

Sate-satean di Kopi Lumbung Mataram. dokpri

Menu yang disediakan adalah menu masakan Jawa. Untuk  menu andalannnya adalah nasi yang dibungkus dengan daun jati. Cara penyajian yang unik,  karena masih jarang cafe atau resto lain yang menyajikan nasi dengan dibungkus daun jati.

Untuk isian yang terbungkus daun jati adalah soon, oseng tahu dan tempe. Jika masih kurang dengan lauknya, disana juga tersedia sate bakso bakar, sate telur puyuh, sate ati ampela, sate usus, tempe bacem, ikan lombok ijo, ayam goreng, telur dadar, dan juga sayur lodeh. Untuk sayur lainnya ada tumis buncis, dan oseng tahu yang dipadu dengan bunga daun pepaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline