Lihat ke Halaman Asli

Yatmi Rejeki

Suka becanda,, biar awet muda.

[FR] Iri Membuatnya Gila

Diperbarui: 16 Juli 2015   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bulan ramadhan. Bulan yang sejatinya untuk membersihkan hati dari perasaan-perasaan tidak baik, bulan suci yang lebih utama untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Andai saja orang itu tak mengusik kehidupanku, tentu tidak akan ada rasa marah dan benci menyelimuti perasaanku.

Barangkali ini memang ujianku di bulan puasa kali ini. Waktu itu, hari kedua puasa,  tanpa ada masalah, tiba-tiba orang itu, menghina, memaki, dan merendahkan keluargaku.

"Sekeras apapun kamu bekerja, kamu tidak akan dapat melebihi kekayaan keluargaku. Aku benci kamu! Dasar orang miskin!" Itu hanya sebagian dari kata-katanya yang menyakitkan. Awalnya aku tak peduli, tetapi karena terjadi berulang-ulang, aku merasa terganggu juga. Sebagai orang yang pernah dekat dengan keluargaku dan masih tinggal satu komplek denganku, seharusnya dia tak melakukan itu.

"Sudahlah, tak perlu kamu pikirkan, anggap saja dia sedang stres dan mengalami gejala sakit jiwa," kata Ibu menasehatiku.

"Kalau memang orang gila, aku bisa memaafkan, Bu. Tetapi ini sudah keterlaluan. Mencacimaki tanpa kutahu masalahnya," jawabku.

"Mungkin ini cobaan bagi kita, agar kamu belajar bersabar, belajar memaafkan orang lain, belajar mengendalikan diri dari rasa marah dan benci." Ibu tak henti mencoba menenangkanku.

Puasa tinggal satu hari. seorang Pak Pos mengantar surat ke rumahku. Aku tersenyum sendiri. Sudah jaman telepon dan internet, kok masih menggunakan surat.

"Dari siapa, Pak?" tanyaku.

"Nama dan alamat pengirim tidak tertera, Mbak," jawab Pak Pos.

Karena penasaran, aku segera membuka surat itu.

"Aku benci kamu. Aku benci kesuksesanmu." Dua kalimat itu ditulis berulang-ulang pada selembar kertas di dalam surat itu. Pikiranku langsung tertuju pada orang itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline