Lihat ke Halaman Asli

Sinar Ku Sayang, Sinar Ku Malang ...

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sungguh perih bagaikan sembilu mengiris kalbu terdalam, bila ku terkenang kisah seorang gadis kecil yang bernama SINAR. Dia sesosok gadis mungil berusia 6 tahun, duduk dibangku sekolah sedrhana kelas dua SDdengan segala keluguan, kemampuan dan keterbatasannya, menjalani kehidupan yang penuh ujian fana. Kejamnya ujian yang harus ia jalani, membuka mataku, betapa aku tidak sebanding untuk disandingkan dengan ujian yang dihadapinya seorang diri bersaman ibundanya yang bernama ibu MURNI.

Ya, Tuhan. Begitu Hinanya HambaMU ini, begitu tidak tahu dirinya hamba MU ini, begitu tidak bersyukurnya hamba MU ini. Hamba sungguh malu tak terbatas dihadapan Mu, telah Engkau Perlihatkan berbagai macam hikmah lewat kesakitan dan kesenangan yang Terlihat oleh mata Hamba Mu ini.

Kisah Gadis Bernama Sinar. Akan terus kukenang sebagai sebuah Legenda Nyata, yang akan selalu kuceritakan kepada anak - anakku dan keturunanku, agar mereka mengetahui bahwa tiada kesakitan dunia fana yang tidak terbayarkan oleh Tuhan. Bahwa cinta Seorang ibu tak terbatas pada masa, dan cinta seorang anak tak terhitung oleh waktu.

Karena cinta Sinar sungguhlah hangat, selimuti jiwa kalbu Sang bunda tercintanya. Cinta kasih Sinar selalu terasa hangat sehangat sinar surya pagi, yang selalu melambangkan pengharapan akan keindahan nurani suci terdalam. hingga semua orang yang memandang merasa iri, ingin turut merasakan hangatnya sinar sang Gadis bernama Sinar.

Ya, Allah, Ijinkanlah hamba, dapat menjadi anak berbhakti seperti Sinar, ijinkanlah hamba dapat menjadi Ibu yang penuh kasih bijak seperti Sinar, ijinkanlah anak -anak dan keturunan hamba dapat menjadi berjiwa dan berhati tulus dan bijak seperti Sinar.

Sinarku sayang, sinarku malang, dari hati yang terdalam, kuucapkan lisan doa terpanjatkan pada sang Khalik, kumohonkan semoga Tuhan selalu melindungimu, dimanapun engkau berpijak dimuka bumi ini, semoga kebahagian selalu menyertai dirimu dan keluarga tercintmu, tiada daya yang dapat mengalahkan apapun didunia ini terkecuali, cinta kasihmu yang hangat sehangat Sinar Surya, seperti nama indahmu, SINAR.

"  Jangan menangis sayang ......  sinarmu harus tetap bersinar ....  tabahkan hatimu demi ibu .....   itu surgamu .... itu surgamu .... ".            (By: Charli ST 12)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline