Lihat ke Halaman Asli

Yati Kurniawati

Penyuka Puisi dan Cerpen

Candu Itu Bernama Gadget

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda lebih memilih untuk berkomunikasi melalui pesan atau telpon daripada bertemu secara langsung untuk bercakap-cakap? Apakah anda tidak dapat meninggalkan rumah tanpa membawa hp? Apakah anda merasa resah bila anda tidak dapat mengecek sms masuk atau email? Apakah anda melewatkan momen-momen penting hanya untuk menggunakan fasilitas pada gadget anda? Apakah anda tidak dapat berhenti menggunakan gadget anda meski anda mendapat masalah gara-gara menggunakannya di saat yang tidak tepat? Apakah anda mencuri-curi menggunakan gadget saat ada larangan menggunakannya? Jika anda menjawab ya, bisa jadi anda kecanduan gadget.

Kecanduan gadget merupakan hal yang umum sekarang ini, rasa gelisah akan muncul ketika terpisah dari gadget dan ketika tidak dapat menggunakannya. Banyak orang tetap melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telpon, sms, email, chatting bahkan membuka situs jaringan sosial ketika berada dalam sebuah pertemuan. Kecanduan gadget menyebabkan seseorang tidak dapat terpisahkan dari gadgetnya, gadget seakan telah menjadi kekasih yang sangat dicintai hingga selalu ada dalam jangkauan dan merana saat jauh darinya. Kecanduan gadget menyebabkan timbulnya rasa ingin dan ingin lagi memiliki gadget yang lebih canggih dengan fitur-fitur yang lebih dan lebih lagi.

Kecanduan gadget berpengaruh terhadap fisik, diantaranya menyebabkan jari-jari kaku, leher pegal, mata memerah, sakit kepala, lelah dan lemas. Kecanduan gadget mengakibatkan terlalu banyak waktu yang terbuang percuma, prestasi belajar dan prestasi kerja juga dapat menurun.  Ketidakhadiran gadget dapat mengakibatkan sakaw, rasa sakit akibat kecanduan. Gejala yang timbul antara lain gelisah, jantung berdebar-debar, rasa takut, pusing, tekanan darah meningkat, emosi meningkat, mudah marah, dan stress.

Teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia. Teknologi mampu menghilangkan batas ruang dan waktu. Dengan bantuan teknologi dua tempat yang terpisah jarak tak menjadi halangan bagi dua manusia untuk dapat berkomunikasi secara langsung face to face seakan tiada jarak diantara mereka. Kemudahan penggunaan teknologi sebaliknya juga menghadirkan jarak. Dua manusia yang duduk bersebelahan dapat duduk diam dengan cueknya tanpa ada komunikasi karena masing-masing sibuk dengan gadget di tangannya.

Dunia modern berisi manusia-manusia modern yang lupa bahwa manusia seharusnya adalah penguasa gadget dan bukannya gadget yang menguasai hidup manusia. Manusia yang seharusnya mengatur penggunaan gadget bukannya gadget yang mengatur hidup manusia. Manusia harus mampu memposisikan gadget pada posisi dan proporsi yang seharusnya.  Kecanduan gadget harus diobati dengan menggunakan gadget seperlunya saja, menambah kadar rasa syukur dan rasa cukup, pengendalian diri, serta menyadari pengaruh terhadap kesehatan fisik, jiwa dan sosial.  Memperbanyak waktu untuk berkumpul, berinteraksi dan bercakap-cakap dengan teman-teman juga membantu mengurangi kecanduan gadget.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline