Lihat ke Halaman Asli

Starlink vs BTS 4G: Menjembatani Kesenjangan Konektivitas Indonesia

Diperbarui: 26 Mei 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : starlink.com

Di era digital ini, akses internet menjadi kebutuhan primer. Namun, keterbatasan infrastruktur masih menjadi hambatan di banyak wilayah, terutama di daerah terpencil dan pedesaan. Munculnya Starlink, internet satelit dari SpaceX milik Elon Musk, menawarkan solusi inovatif untuk menjembatani kesenjangan konektivitas di Indonesia.

Starlink menghadirkan internet berkecepatan tinggi (25-250 Mbps, bahkan hingga 300 Mbps menurut ulasan YouTuber) tanpa perlu kabel atau infrastruktur darat yang rumit. Hal ini menjadikannya solusi ideal untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau menara BTS 4G.

Kehadiran Starlink membawa dampak positif bagi kemajuan internet di Indonesia, khususnya:

  • Memperluas Jangkauan Internet: Starlink dapat menjangkau daerah terpencil, pegunungan, dan lautan yang tidak tersentuh sinyal 4G, membuka akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat di wilayah tersebut.
  • Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Konektivitas internet yang stabil memungkinkan akses ke platform edukasi online, membuka peluang belajar yang lebih luas bagi pelajar di daerah terpencil.
  • Mendukung Kemajuan Ekonomi: Internet membuka peluang baru bagi usaha kecil dan menengah di daerah terpencil untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara online, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Namun, di balik potensinya, Starlink juga menghadirkan beberapa tantangan:

  • Biaya: Paket Starlink bervariasi, mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 14 juta per bulan, yang tergolong mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
  • Ketergantungan pada Satelit: Gangguan cuaca dan faktor eksternal lainnya dapat memengaruhi performa Starlink.
  • Persaingan dengan BTS 4G: Kehadiran Starlink dapat memicu persaingan yang tidak sehat dengan operator telekomunikasi yang menyediakan layanan 4G.

sumber : koran.tempo.co

Pemerintah Indonesia, melalui proyek BTS 4G dan peluncuran satelit Satria, juga terus berupaya meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah. Proyek-proyek ini bertujuan untuk:

  • Memperluas Jangkauan 4G: Membangun infrastruktur BTS 4G di daerah terpencil untuk menyediakan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
  • Meningkatkan Kualitas Layanan: Meningkatkan kualitas jaringan 4G untuk mendukung kebutuhan internet yang terus meningkat.
  • Meningkatkan Kemandirian Nasional: Mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dengan mengembangkan infrastruktur internet dalam negeri.

Meskipun Starlink menawarkan solusi inovatif, BTS 4G tetap memainkan peran penting dalam menyediakan akses internet yang terjangkau dan stabil bagi masyarakat luas.

Pemerintah perlu mempertimbangkan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan manfaat Starlink dan BTS 4G, dengan fokus pada:

  • Memperluas Akses yang Terjangkau: Menjadikan Starlink dan BTS 4G lebih mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil.
  • Meningkatkan Kualitas Layanan: Meningkatkan kualitas jaringan Starlink dan BTS 4G untuk memastikan performa yang optimal.
  • Memastikan Kemandirian Nasional: Mendukung pengembangan teknologi dan infrastruktur internet dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Dengan strategi yang tepat, Starlink dan BTS 4G dapat bekerja sama untuk menjembatani kesenjangan konektivitas di Indonesia, membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi, pendidikan, dan sosial di seluruh wilayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline