Junianto1 dan Yasyfa Ashila2
Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Industri pengolahan perikanan adalah suatu usaha pengolahan hasil perikanan dengan tujuan untuk komersial baik dari hasil budidaya maupun hasil penangkapan ikan (Thrane et al. 2009). Pelaku usaha pengolahan hasil perikanan dituntut untuk memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankan sebagai bentuk persaingan pasar yang saat ini sangat kompetitif.
Produk yang dipasarkan oleh industri pengolahan perikanan harus mampu memberikan kepuasan terhadap konsumen atas penggunaan produk tersebut. Kendala yang dapat terjadi dalam kegiatan pemasaran produk adalah banyaknya pesaing. Olahan hasil perikanan saat ini juga sudah banyak dibuat dalam bentuk cepat saji dan siap saji yang dikemas dalam kemasan salah satunya adalah produk ikan tongkol asap. Dengan begitu, maka perlu dilakukan analisis pemasaran pada produk ikan tongkol asap sebagai strategi pemasaran agar produk yang dihasilkan pun dapat bersaing di pasaran.
Ikan tongkol dapat diolah menjadi makanan cepat saji salah satunya ikan tongkol asap. Ikan tongkol merupakan jenis ikan yang cukup diminati oleh masyarakat dalam bentuk segar maupun olahan. Ikan tongkol memiliki banyak keunggulan seperti protein yang terkandung cukup tinggi yaitu 24% dan harganya yang terjangkau dan mudah untuk ditemukan di pasaran, namun kekurangan dari ikan tongkol sama seperti jenis ikan lainnya yaitu cepat mengalami kerusakan hingga kebusukan setelah ditangkap. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghambat kebusukan adalah dengan pengasapan ikan (Towadi et al. 2013).
Gambar 1. Produk Ikan Tongkol Asap
(Sumber: shopee.co.id)
Pengasapan dapat memberikan nilai lebih dibandingkan produk olahan dengan penggaraman atau pengeringan (Pratama et al. 2012). Pengasapan adalah proses penetrasi senyawa volatil pada ikan yang dihasilkan dari pembakaran kayu dan menghasilkan produk dengan rasa, serta aroma spesifik dengan masa simpan yang lama karena aktivitas antibakteri, menghambat aktivitas enzimatis pada ikan sehingga dapat mempengaruhi kualitas ikan asap (Kaiang et al. 2016).
Kebutuhan konsumen terdiri dari tiga kebutuhan yaitu fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang memenuhi keinginan makan atau rasa lapar dan memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Kebutuhan sosiologis adalah kebutuhan akan saling berinteraksi antar manusia, sedangkan kebutuhan psikologis adalah kebutuhan yang memenuhi kepuasan emosional atau selera.
Produk ikan tongkol asap ini memenuhi salah satu kebutuhan konsumen yaitu kebutuhan fisiologis, karena tongkol asap ini merupakan produk pangan yang dapat memenuhi kebutuhan makan atau pangan dan kebutuhan gizi pada manusia. Produk ikan tongkol asap ini merupakan makanan cepat saji yang dapat dikonsumsi menjadi lauk pauk.