Lihat ke Halaman Asli

yassyigah

YoungPlanner

Pengembangan Sumber Daya Alternatif untuk Pembiayaan Pembangunan

Diperbarui: 30 Mei 2019   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sesuai amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang dijabarkan dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) serta Rencana Pembangunan Tahunan (Rapeta), dinyatakan bahwa pinjaman luar negeri secara bertahap harus diurangi. Sementara, alasan ekonomis yang melandasi pengurangan utang luar negeri antara lain:

  • Beban yang harus diangsur makin lama makin meningkat dikarenakan adanya biaya tekanan nilai tukar mata uang maupun karena adanya utang-utang baru.
  • Kemampuan untuk membayar makin lama akan semakin menurun bila nilai Dept Service Ratio (DSR) meningkat.
  • Adanya kewajiban perekonomian untu membayar yang besar.
  • Jumlah utang luar negeri yang besar terhadap prospek ekonomi, dimana pembayaran yang harus dilakukan terhadap utang luar negeri akan menyerap seluruh sumber daya pembangunan yang akan mendorong krisis ekonomi.

Pengupayaan alternatif perlu dilakukan untuk menurunkan tingkat utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan disamping sumber pembiayaan konvensional.

  • Sumber Dana Domestik untuk Pembiayaan Pembangunan

Penciptaan sumber domestik untuk menabung dan menanam modal secara produktif merupakan landasan utama pembangunan berkelanjutan. Berapun besar tingkat tabungan domestik, jaminan terhadap pengalokasian tabungan secara efisien dan dibutuhkan dalam arti sosial, politik dan pembangunan. Namun tanpa adanya disiplin ekonomi makro, tabungan domestik tidak akan mencukpi atau investasi nasional tidak akan berkualitas tinggi.

Terdapat berbagai macam tantangan utama dalam penggalian sumber dana domestik yaitu:

  • Bagaimana meningkatkan upaya menggali pendapat dari dana sumber-sumber domestik dan bagaimana secara efektif dapat disalurkan untuk pembangunan sekaligus peningkatan kapasitas produksi.
  • Upaya penguatan sektor keuangan negara.
  • Penguatan sektor keuangan domestik.
  • Investasi Asing untuk Pembiayaan Pembangunan

Penanaman Modal Asing (PMA) salah satu komponen aliran modal yang masuk kesuatu negara sebagai aliran modal yang stabil dan beresiko keil dibaningkan dengan yang lainnya. PMA beresiko kecil sebab tidak mudah terpengaruh gejolak fluktuasi mata uang.

Dampak dari PMA terhadap perekonomian suatu negara secara keseluruhan sangat tergantung pada countries; tingkat tabungan-investasi domestik; metode PMA yang digunakan; sektor-sektor yang terlibat dalam PMA; dan stabilitas dari host countries.

  •  Perdagangan Internasional Sebagai Motor Pembangunan

Perdagangan internasional diharapkan dapat menjadi mesin dari pertumbuhan ekonomi. Upaya dalam mengembangkan perdagangan internasional yaitu, menciptakan persaingan sehat di dalam negeri untuk meningkatkan daya saing serta meningkatkan akses pasar perdagangan internasional. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatasi masalah yang timbul akibat fluktuasi harga dan tekanan yang timbul dari luar.

Kebijakan perdagangan luar negeri memiliki tujuan:

  • Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negatif dari luar negeri.
  • Untuk melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor dari luar negeri.
  • Untuk menjaga keseimbangan neraca kebutuhan pembayaran impor dan cicilan utang luar negeri.
  • Utang dan Bantuan Luar Negeri

Utang Luar Negeri pada tahun 1973 oleh GBHN hanya digunakan sebagai pelengkap dan pembantu, tetapi dalam perjalanannya telah terjadi penumpukan stok utang luar negeri yang relatif tinggi. Utang yang sudah tinggi tersebut membawa konsewensi logis pada beban pembayarannya.

Dengan utang besar perlu disadari kerentanannya terhadap segala gejolak dari luar seperti naiknya bunga internasional pada tahun 1980an, turunnya harga komoditas andalan ekspor.

Permasalahan lainnya adalah rendahnya kualitas proyek yang sudah dibangun dari pendanaan utang luar negeri, dimana bangunan terbengkalai, pembangunan tida merata, rendahnya kualitas SDM. Dengan demikian dapat dikatakan dana pembangunan yang sebagian besar ditopang peminjaman luar negeri pemanfatannya tidak optimal.

  • Sumber Dana Alternatif Non-Konvensional Untuk Pembiayaan Pembangunan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline