Yassirli Amriya (Mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang) Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr (Dosen PGSD Universitas Negeri Semarang)
Pendekatan pembelajaran seni tari untuk siswa kelas 2 ini tampak sangat sesuai untuk memperkenalkan seni tari dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Penyajian materi yang sederhana dan terstruktur membantu siswa mengenali gerakan dasar dan pola tari tanpa merasa terbebani, sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan. Bagi siswa di usia ini, yang cenderung lebih tertarik pada aktivitas fisik dan ekspresi diri, kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh tentu lebih efektif dalam menarik minat mereka daripada metode pembelajaran yang hanya berfokus pada teori.
Aktivitas meniru gerakan dan permainan peran dalam pembelajaran ini juga mengasah kreativitas sekaligus keterampilan motorik anak-anak, dua aspek yang krusial dalam perkembangan usia dini. Dengan adanya kegiatan berkelompok, siswa diajak untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menghargai perbedaan di antara mereka. Pengalaman ini, walaupun terlihat sederhana, dapat menanamkan nilai-nilai karakter, seperti rasa percaya diri, kerja sama, dan disiplin, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, evaluasi yang dilakukan juga tidak terbatas pada penilaian yang kaku, melainkan lebih fleksibel, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Pendekatan ini penting karena mendukung anak-anak untuk lebih percaya diri dan merasa nyaman dengan ekspresi diri mereka. Lebih jauh lagi, pembelajaran seni tari ini dapat menjadi sarana bagi siswa untuk memahami diri mereka sendiri dan mengenali potensi yang mungkin tidak mereka sadari sebelumnya. Dengan cara ini, pembelajaran seni tari menjadi lebih dari sekadar latihan fisik—ia juga menjadi media untuk pengembangan diri dan keterampilan sosial yang esensial.
Secara keseluruhan, pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan seni tari sebagai suatu keterampilan, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran holistik yang merangkul pengembangan mental, emosional, dan sosial siswa, membantu mereka menjadi pribadi yang lebih utuh dan siap menghadapi tantangan di lingkungan sosial mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H