Lihat ke Halaman Asli

Bodi Mobil Kekar (Mungkin) Salah Satu Penyebab Kemacetan Jakarta

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Macet. Itu adalah sebuah kata yang paling akrab di telinga orang-orang Jakarta setiap hari. Meski karib sejak lama, warga Jakarta toh tetap tak bisa menerima dengan ikhlas kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari, setiap jam, pagi, siang, dan malam.

Masalah kemacetan sudah banyak kita baca dan dengar, bahkan mungkin terlalu banyak. Di tulisan ini, saya hanya ingin fokus pada salah satu penyebab kemacetan di Jakarta, menurut pandangan saya. Mungkin tidak ilmiah karena belum pernah ada survei, penelitian, atau sejenisnya.

Salah satu penyebab kemacetan di Jakarta yang saya maksud adalah ukuran bodi mobil-mobil yang beredar di jalanan Jakarta saat ini. Mobil-mobil ini, seperti yang berjenis MPV (Multi-Purpose Vehicle) alias minivan, dan SUV (Sport Utility Vehicle), menurut saya sedikit banyak juga memberikan sumbangsih terhadap kemacetan lalu lintas di Jakarta, terutama di ruas-ruas jalan yang tidak terlalu lebar.

Kalau dibandingkan dengan ukuran mobil-mobil di era 70-an atau 80-an, jelas mobil-mobil zaman sekarang lebih besar dan kekar, sehingga butuh ruang yang lebih besar ketika mobil-mobil itu berada di jalanan, apalagi saat berpapasan di jalanan dua arah yang kecil dan tidak dibatasi separator. Bisa dpastikan, hanya dalam hitungan detik, kemacetan langsung terjadi, apalagi bila para pengguna jalan tidak ada yang mau mengalah, plus ditingkahi para pengendara sepeda motor yang tak mau peduli dan tetap mencoba mencari celah untuk melaju di antara dua mobil berlawanan arah yang sedang tak bisa bergerak karena jalanan sempit. Parahnya lagi, bila di kiri dan kanan jalan ada parit alias got, sehingga tak mudah untuk memaju-mundurkan mobil. Bukankah itu situasi yang familiar buat kita orang-orang Jakarta? Atau bahkan kerap kita alami sendiri?

Cobalah iseng-iseng Anda melihat mobil-mobil di jalan-jalan Jakarta, berapa banyak mobil sedan yang masih beredar? Dibandingkan tahun 1970-an, 1980-an, hingga 1990-an, saya yakin sekarang jumlah pengguna sedan di Jakarta semakin berkurang. Mungkin ada yang punya data akurat?

Zaman berubah, kebutuhan pun ikut berubah, termasuk kebutuhan manusia-manusia Jakarta terhadap alat transportasi untuk menunjang mobilitas harian.

Mobil sedan yang dulu dianggap sudah cukup memadai, mungkin kini dirasa sempit dan tidak cukup menampung banyak penumpang di dalamnya. Atau, mungkin juga sedan sekarang dianggap ringkih bila digunakan untuk bepergian jarak jauh, ke luar kota misalnya.

Entahlah, saya bukan ahli otomotif, bahkan saya tidak punya mobil. Lalu, mengapa saya menulis tentang mobil? Saya cuma menuangkan pikiran, yang saya dapat saat 'berhubungan intim' dengan kemacetan Jakarta setiap hari. Semoga bermanfaat. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline