Siapa bilang menggoreng ikan mudah? Ada kalanya, kita sering medapati cipratan minyak panas meletup, beberapa saat setelah kita meletakkan ikan di penggorengan. Kalau kena letupan panas itu kan lumayan rasanya!
Paling gak enak lagi, pas ikannya juga malah ikutan lengket di wajan. Ah jadi bubar deh pestanya.
Nah setelah memperhatikan jurus memasak ikan dari penjual lalapan di seberang rumah, ternyata aku mengerti sedikit soal tadi. Iya menggoreng ikan yang sepertinya mudah-mudah saja, tapi.... sulit jika tidka mengerti.
Saya anggap, paling tidak cara ini, efektif mengurangi resiko terkena minyak panas selama proses penggorengan ikan itu berlangsung. Nah ada lima hal yang harus kita perhatikan untuk mewujudkan proses penggorengan ikan berjalan sempuraaaa..
1. Wajan harus benar kering lho!
Pada dasarnya air dan minyak tidak mungkin kan bersatu? Tapi ya mungkin tidak berlaku untuk kita kan? --alaaahh-
Hal itulah yang mendasari pertemuan air dan minyak di penggorengan panas menimbulkan riak, yakni letupan yang terdengar seram gitu deh.
Nah tidak ada salahnya untuk memastikan kondisi wajan itu kering total bekas air. Terlebih barusan saja wajannya dicuci setelah menggunakannya untuk menu lainnya.
Langkah terbaiknya, lekas panas kan saja si wajan itu dengan api kecil, sambil mengusapnya dnegan tisu di permukaan wajannya. Sudah?
2. Wajan cekung lebih baik!
Jika ikannya besaran ukurannya, ya lebih baik wajan yang digunakan berbentuk cekung saja deh! Ya paling tidak, dengan kodisi cekungan wajan, bisa menghindari terkenanya letupan kecil yang terjadi ketika menggoreng ikan secara spontan kan?
Dan tidak usah menggunakan penutup yang membuat embun dan meneteskan air dalam wajan, dan akhirnya letupannya mengenai tangan kita.
3. Pastikan minyak gorengnya panas dulu!
Terpenting nih, suhu minyak sangat mempengaruhi terjadinya letupan itu. Pada referensi umum harusnya ikan digoreng dengan minyak sayur bersuhu kurang dari 180 derajat celsius. Tapi terkadang, ya gitu alasan ekonomi, membuat minyak jelantah pun jadi kan? Hiks