Lihat ke Halaman Asli

Yasmin Maryam

Mahasiswa

Unnes Giat 9 - Kreasikan Sampah Plastik sebagai Bentuk Implementasi Pancasila Sila Kedua

Diperbarui: 24 Agustus 2024   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi. 

Desa Wonoketingal, Kec. Karanganyar, Kab. Demak (29/06/2024) - Para mahasiswa UNNES GIAT 9 Kelompok Desa Wonoketingal bersama Pusat Pengembangan (Pusbang) Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES mengadakan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Produk Ecobrick. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB di Balai Desa Wonoketingal. 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam acara bertajuk "Pemberdayaan Perempuan melalui Pengolahan Sampah" yang bersasaran kader Desa Wonoketingal yang berjumlah 19 ibu rumah tangga guna meningkatkan kreativitas dan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah sampah, khususnya sampah plastik di Desa Wonoketingal. Acara diisi dengan penyampaian materi, praktek pembuatan ecobrick, serta diakhiri dengan dokumentasi dan penyerahan secara simbolik meja ecobrick yang telah dibuat oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 kepada Ibu Kepala Desa Wonoketingal. 

Ibu Kepala Desa Wonoketingal berharap bahwa meja ecobrick tersebut dapat dijadikan contoh dan dapat dipraktekkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan sampah plastik di sekitar lingkungan Desa Wonoketingal. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi. 

Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Produk Ecobrick telah dipilih sebagai salah satu program kami karena program kerja ini merupakan permintaan khusus dari Kepala Desa Wonoketingal untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Wonoketingal. 

Dengan demikian, tujuan utama dari kegiatan pelatihan ecobrick ini yaitu mengurangi jumlah sampah plastik agar dapat menciptakan lingkungan Desa Wonoketingal yang lebih bersih dan sehat. Menurut kami, pelatihan pembuatan ecobrick merupakan solusi yang paling tepat dalam mengurangi jumlah sampah di Desa Wonoketingal. 

Hal ini dikarenakan, ecobrick membutuhkan sampah plastik dengan jumlah yang banyak dalam proses pembuatannya. Dibuktikan adanya proses pemampatan potongan sampah plastik ke dalam botol plastik hingga botol plastik menjadi padat dan keras seperti bata. Adapun proses tahapan lainnya dalam pembuatan ecobrick, yaitu pengumpulan sampah plastik kering, pemotongan sampah plastik menjadi ukuran yang lebih kecil, dan memasukkan potongan sampah plastik ke dalam botol plastik. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi. 

Berdasarkan keseluruhan proses tahapan dalam pelatihan pembuatan ecobrick yang dilakukan oleh ibu-ibu kader, dapat diketahui bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Pancasila pada sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Terdapat dua bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila sila kedua yang telah dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 bersama kader Desa Wonoketingal yaitu  meningkatkan kesadaran lingkungan dan meningkatkan kreativitas diri. Bentuk praktek dari sikap kesadaran lingkungan yaitu dengan membuat produk yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah plastik di sekitar, sedangkan bentuk praktek dari sikap kreativitas diri yaitu pembuatan produk ecobrick. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline