Lihat ke Halaman Asli

Dunia di Balik Kenyataan (End)

Diperbarui: 18 Oktober 2023   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Welcome my guest, Princess Edelina."

Aku terkejut yang mendapati diri ku ada di suatu tempat yang indah. Jika aku ingat-ingat lagi ini merupakan perpustakaan tapi ukuran bangunannya lebih besar daripada biasanya dengan lantai seperti berlian dan langit-langit kaca yang langsung menghadap langit yang indah seperti surga. Tunggu sebentar...kenapa aku dipanggil putri?

"Hey! Kenapa anda menghiraukan saya?! Itu tidak sopan!" Seorang anak kecil berpakaian imut menarik lengan bajuku.

"A-ah maafkan saya, tapi kenapa anda memanggil saya putri?"

"Haha, itu hanya panggilan...lagi pula pelayan perpustakaan dewi Astral harus menyapa tamu dengan baik, kan?" Anak kecil itu mengedipkan matanya.

"Jika pelayan seorang dewi menyapa tamunya dengan baik mengapa anda tidak memberitahu nama anda?"

"!! Itu karena anda melamun!! huft yasudah namaku Tom, pelayan perpustakaan sentral dewi Astral."

"Dewi? Kalau dewi...Tunggu! ini di..."

"Ya! ini ada di kawasan kerajaan dewi Astral! Indah bukan?"

Saat Tom sedang mengoceh sambal menutup matanya aku sudah berkeliling melihat-lihat sekitar perpustakaan. Tom mengerang marah lalu menghampiriku sambal berseru marah lalu melanjutkan untuk menjelaskan bagian dari perpustakaan sentral ini. Beberapa menit kemudian Tom meninggalkan ku di sini, aku pun membaca di perpustakaan yang indah ini. Sebelum aku membaca beberapa buku di sini aku melihat sekeliling sebentar. Aku terkagum-kagum dengan pahatan yang terdapat di setiap dinding, langit-langit di lapisi oleh emas dan lampu-lampu dengan berlian dan mineral yang indah. Setelah berkeliling aku akhirnya membaca beberapa buku yang ada di rak ini salah satunya yaitu buku tentang sejarang perpustakaan sentral ini. Buku di setaip rak sudah di susun sesuai dengan genre dan golonganya masing-masing. Buku tersebut pula terdapat permata yang berbeda di setiap sampulnya.

Saat aku sedang membaca beberapa buku perpustakaan sentral bergetar hebat seperti gempa yang melanda kota ini, saat gempa terjadi Tom Kembali dengan gelisah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline