Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 16 September 2024   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT

YASMINE ALISHA MEKKADINA/191241052

   FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

           Kesehatan masyarakat adalah sebuah ilmu dan seni (praktik) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan kondisi sosial secara umum seperti perumahan, pasokan makanan, air, dan sanitasi. Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat dibagi menjadi dua, yaitu periode sebelum ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan. Pada periode sebelum ilmu pengetahuan, terdapat dua tokoh yang berjasa di dunia kesehatan, yakni Asclepius dan Higea. Asclepius dipercaya sebagai dokter pertama yang mengobati penyakit, sedangkan Higea, istri sekaligus asistennya, berkontribusi untuk mengajarkan gaya hidup sehat seperti menganjurkan makan makanan bergizi dan rutin berolahraga. Catatan awal mengenai ilmu kesehatan masyarakat ditemukan pada periode Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi.

            Pada masa itu, telah dibuat tempat pembuangan kotoran manusia untuk menghindari bau dan pemandangan tidak sedap. Selain itu, dilakukan penggalian sumur untuk menghindari konsumsi air sungai yang kotor dan tidak enak. Pembangunan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan penyakit tersebut sudah termasuk penerapan ilmu kesehatan masyarakat. Kesadaran mengenai pentingnya kesehatan masyarakat semakin tinggi antara abad ke-1 hingga abad ke-7, khususnya saat ditemukan berbagai penyakit menular yang menyerang banyak penduduk. Masyarakat sudah mulai memperhatikan masalah lingkungan, terutama terkait sanitasi, pembuangan sampah, dan ventilasi rumah.

            Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dimulai pada abad ke-18. Masyarakat dilanda wabah pes, kolera, dan beragam penyakit menular lainnya hingga menewaskan jutaan jiwa. Pada masa ini, mulai diketahui penyebab penyakit dan ditemukan vaksin sebagai pencegah penyakit. Upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan pada tahun 1832 di Inggris. Menurut laporan Edwin Chadwick, Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang tentang upaya kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan dan tempat kerja.

            Pada tahun 1848, Korporasi Kota London mengajukan permohonan kepada Parlemen untuk dana guna mengangkat seorang pejabat medis kesehatan. John Simon terpilih untuk posisi ini pada usia 32 tahun. Pada periode yang sama, perkembangan ilmu kesehatan masyarakat sudah terlihat di Amerika. Hal ini, dibuktikan dengan dikembangkannya Pendidikan tenaga kesehatan dan berdirinya universitas yang membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, serta perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan. Pada tahun 1854, tulisan John Simon mengenai laporan pengamatan dan pendapatnya memperoleh permintaan yang tinggi.

            Pada tahun 1872, dilakukan pertemuan orang-orang dari universitas dan pemerintah yang perhatian terhadap kesehatan masyarakat. Dari pertemuan tersebut, dibentuklah Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika. Hingga paruh pertama abad ke-20, perkembangan kesehatan masyarakat semakin pesat, baik di Eropa maupun Amerika. Tahun-tahun semasa setelah Perang Dunia II, kesehatan masyarakat mengembangkan fokus baru. Munculnya pengobatan berbasis bukti dan gaya hidup baru yang berurusan dengan perilaku suatu individu. Hasil konferensi Badan Kesehatan Dunia mengemukakan pentingnya tindakan oleh pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat dunia untuk melindungi serta meningkatkan kesehatan semua orang.

            Kesehatan masyarakat berkembang di Indonesia pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-16 dimulai dengan upaya pemberantasan penyakit kolera di tahun 1937 dan cacar pada tahun 1948. Memasuki era kemerdekaan, tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Bandung Plan tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah. Konsep ini memperkenalkan cara pemulihan sakit (kuratif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat dan lembaga kesehatan yang ada. Pada bulan November 1967, diadakan seminar pertama membahas program kesehatan masyarakat terpadu. Hasilnya, konsep pusat kesehatan masyarakat yang digagas oleh dr. Achmad Dipodilogo disepakati sebagai upaya program kesehatan terpadu dan juga diresmikan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas.

            Tahun 1997, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya adalah rendahnya pelayanan kesehatan. Pemerintah bertindak dengan melaksanakan program JPS-BK. Program tersebut terus berganti nama hingga menjadi Askeskin. Puskesmas dan Posyandu tetap eksis, bahkan menjadi ujung tombak mobilisasi sosial di bidang kesehatan.

            Tanpa kita sadari, ilmu kesehatan masyarakat sangatlah berguna. Dengan ilmu tersebut, tentu kita dapat terhindar dari hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sejarah mengenai ilmu kesehatan masyarakat merupakan perjalanan panjang yang dilalui oleh para tokoh kesehatan demi meningkatkan kesehatan masyarakat. Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan sangatlah dibutuhkan demi kelancaran dari proses pencapaian ilmu kesehatan masyarakat.

KATA KUNCI: Kesehatan masyarakat, Pencegahan, Penyakit

DAFTAR PUSTAKA

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline