Lihat ke Halaman Asli

Yasmin Dwi

Mahasiswa

Database dalam Perbankan

Diperbarui: 11 September 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  • Pendahuluan

Teknologi informasi sangat berperan aktif dalam proses kelancaran aktifitas manusia sehari-hari. Teknologi informasi membuat sebagian orang meninggalkan informasi secara manual yang membutuhkan proses yang lebih lama. Penggunaan teknologi informasi yang tepat dapat membantu dalam mencari informasi dengan lebih cepat. Basis data atau database merupakan salah satu bagian penting dari penerapan teknologi informasi.

Basis data merupakan kumpulan beberapa data yang saling berelasi antara satu dengan yang lain sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, ditampilkan dan dicari dengan cepat. Data merupakan fakta mengenai objek, orang dan lainnya yang dinyataka dengan nilai angka, karakter maupun simbol. Selain berisi sebuah data, basis data juga berisi metadata. Model basis data relasional merupakan suatu cara untuk merepresentasikan model data dalam perancangan basis data dimana model dari basis data relasional didasarkan pada record (Wijaya, 2021).

Database dalam Dunia Perbankan

  • Sejarah Database dalam Dunia Perbankan

Penggunaan database dalam dunia perbankan telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal penerapannya. Berikut adalah garis besar sejarahnya:

1960-an: Era basis data terkomputerisasi dimulai. Pada masa ini, bank mulai menggunakan komputer untuk menyimpan dan mengelola data, menggantikan sistem manual yang kurang efisien (Arkan, 2023).

1970-an: Pengenalan sistem manajemen basis data (DBMS) yang memungkinkan bank untuk mengelola data dengan lebih terstruktur dan aman. DBMS membantu dalam penyimpanan, pengambilan, dan pengelolaan data secara lebih efisien.

1980-an: Database relasional menjadi dominan. Model data ini menggunakan tabel yang terdiri dari baris dan kolom, dan sebagian besar menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk mengelola data. Ini memungkinkan bank untuk menangani volume data yang lebih besar dan lebih kompleks (Revel, 2021).

1990-an: Peningkatan penggunaan ATM (Automated Teller Machine) dan layanan perbankan elektronik lainnya. Database digunakan untuk sinkronisasi data antara kantor cabang dan pusat, serta untuk mendukung transaksi real-time (Karmawan, 2017).

2000-an: Munculnya database non-relasional (NoSQL) yang menawarkan fleksibilitas lebih dalam menangani berbagai jenis data. Ini sangat berguna untuk analisis data besar dan aplikasi yang membutuhkan skala besar (Revel, 2021).

Saat Ini: Penggunaan database dalam perbankan semakin canggih dengan integrasi teknologi seperti big data, machine learning, dan blockchain. Ini memungkinkan bank untuk menawarkan layanan yang lebih personal dan aman kepada pelanggan mereka (Karmawan, 2017).

  • Fungsi Database dalam Dunia Perbankan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline