Lihat ke Halaman Asli

yasmin

Mahasiswa

Dampak Teknologi bagi Masyarakat Modern

Diperbarui: 15 Juni 2023   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial bukan lagi hal yang asing dikalangan masyarakat. Media sosial sendiri sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Belakangan ini media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube banyak mengubah pola interaksi, komunikasi, dan bagaimana masyarakat mendapatkan informasi. Media sosial memiliki dampak negatif dalam kehidupan masyarakat yang harus kita hadapi dengan bijak. Salah satu dampak negatif media sosial adalah kesehatan mental.

Media sosial menjadi faktor eksternal penyebab kesehatan mental seseorang seperti rasa tertekan, kecemasan, dan depresi. Kecemasan seseorang muncul saat dia merasa tidak mampu untuk mengekspresikan dirinya dan ingin menunjukkan kesempurnaan yang tidak mampu dia lakukan. Sedangkan media sosial menjadi tempat untuk menunjukkan diri, menampilkan segala yang mereka anggap sempurna, seolah-olah semua orang harus memilikinya. Tanpa disadari hal itu dapat berpengaruh pada kesehatan mental orang lain.

Di era yang serba digital ini banyak orang membagikan segala kegiatannya di media sosial tanpa ada batasan. Tidak hanya hal-hal positif, banyak konten negatif bermunculan yang dapat berakibat buruk pada kesehatan mental orang lain. Masyarakat sering membandingkan diri mereka dengan apa yang mereka lihat di media sosial. Kemudian mereka akan berusaha untuk mendapatkan apa yang menurut mereka harus mereka miliki, sehingga saat hal tersebut tidak dapat mereka dapatkan mereka akan merasa cemas dan depresi. Masyarakat juga akan merasa tertekan dengan hal yang menurut mereka terlihat sempurna di media sosial akan tetapi dia tidak bisa mendapatkannya.

Dengan membaca konten negatif seperti isu-isu pembunuhan, masyarakat akan memiliki pemikiran yang berlebihan dan dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Kecemasan sering disebut dengan anxiety yang berarti kaku, mencekik. Perasaan cemas, gelisah, dan takut yang muncul dengan adanya reaksi pada tubuh seperti jantung yang berdebar dan keringat dingin. Terkadang kecemasan seperti ini muncul dari hal yang benar terjadi atau hanya sebuah imajinasi saja.

Selain itu, media sosial dapat membuat masyarakat selalu bergantung pada media sosial. Masyarakat akan terus bergantung pada ponsel mereka, mengamati media sosial setiap waku bahkan saat mereka sedang berinteraksi dengan orang lain. Ketergantungan masyaraat terhadap media sosial dapat mengakibatkan gangguan produktivitas. Mereka akan merasa tidak dapat menjalani hari tanpa membuka media sosial. Permasalahan ini menjadi masalah yang paling sering di alami setiap lapisan masyarakat. Mereka akan menghabiskan waktunya untuk berselancar di media sosial yang seharusnya dapat mereka gunakan untuk melakukan perkerjaan yang lebih produktif atau mengerjakan tugas yang mereka miliki.

Apalagi media sosial menjadi salah satu penyebab distraksi yang menggangu produktivitas masyarakat. Adanya notifikasi, berita yang semakin cepat, dan banyaknya konten menarik yang seringkali mengalihkan perhatian kita dari tugas yang sedang kita kerjakan. Hal ini akan mengganggu fokus kita dan beralih untuk bermain media sosial yang dapat menyebabkan kita kehilangan banyak waktu. Sehingga ketergantungan ini dapat mengganggu kehidupan pribadi dan sosial masyarakat.

Kita tidak dapat mencegah banyak orang diluar sana untuk menyebarkan konten negatif yang dapat berakibat pada kesehatan mental. Akan tetapi, kita dapat menghindari konten negatif yang akan mengganggu mental kita dengan menyaring informasi yang akan kita terima. Bahkan saat ini media sosial menyediakan fitur untuk menfilter konten apa saja yang ingin kita terima. Dengan adanya media sosial kita dapat memanfaatkannya untuk membantu dalam pekerjaan, ataupun pendidikan. Kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak untuk melakukan hal yang positif dan produktif. Seperti, menulis artikel, membangun relasi dengan banyak orang, dan berbagi informasi positif seperti berbagi informasi tetang perlombaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline