Lihat ke Halaman Asli

Yasmin Inassari

mahasiswa uin sunan ampel surabaya

Dampak Covid-19 yang Merubah Tradisi Mudik Lebaran

Diperbarui: 21 April 2022   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tahun 2019 muncul lah virus covid 10 atau yang biasa disebut dengan corona virus. Covid 19 mengubah semua aktivitas manusia , yang berawal dari tidak memakai masker saat keluar rumah dengan adanya virus covid 19 diwajibkan semua harus menggunakan masker saat keluar rumah untuk menjaga tubuh dari virus. 

Semua manusia juga diwajibkan untuk menjaga jarak satu sama lain, dan yang berawal dari beraktivitas bekerja didalam ruangan kantor sekarang berubah menjadi bekerja dari rumah, semua sekolah menjadi sistem online menggunakan hp. interaksi dengan sesama manusia berkurang karna semua serba menggunakan sistem online dan sehingga mengakibatkan berkurangnya bersilahturahmi dan bersosialisasi antar tetangga maupun kerabat jauh.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah melonjaknya penyebaran COVID-19, yaitu mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol, Selalu menaati protokol kesehatan dengan menjaga jarak dengan orang yang batuk atau bersin, selalu gunakan masker jika saat keluar rumah, tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang kotor,  Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk atau tisu, sebisa mungkin tidak keluar rumah jika merasa tidak enak badan, Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera mencari bantuan medis.

Mudik adalah salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat khususnya umat muslim setiap tahunnya. Mudik sendiri dapat didartikan sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman yang biasanya dilakukan oleh pekerja di perantauan atau yang tinggal jauh dari kampung halamannya. 

Tradisi mudik kerap kali dilakukan setiap tahunnya menjelang hari raya keagamaan seperti Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini biasa dilakukan seminggu sebelum Lebaran sampai dengan seminggu setelah Lebaran dengan jangka waktu yang berbeda-beda tiap orangnya. Tradisi mudik dilakukan oleh mayoritas masyarakat umat Muslim untuk mengunjungi, berkumpul dan saling bermaafan dengan keluarga besar. 

Tradisi ini menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu ketika hari raya tiba atau setelah bulan ramadhan selesai. Selain itu, mudik juga seringkali dilakukan saat libur panjang tiba, seperti libur Idul Adha, libur akhir tahun dan libur-libur panjang lainnya

Dalam upaya mengurangi melonjaknya penyebaran virus covid 19 pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau biasa disebut PSBB yang diterapkan diberbagai daerah. Selain itu untuk mengupayakan pengurangan penyebaran virus covid 19 pemerintah juga mengeluarkan peraturan untuk melarang kegiatan tradisi mudik pada saat lebaran idul fitri 2020. 

Walaupun sudah ada peraturan dari pemerintah larangan mudik tetapi nyatanya ada juga salah satu masyarakat yang melanggar nya dan tetap melakukan kegiatan mudik yang ditemukan diberbagai daerah. Masalah lain yang muncul untuk melanggar larangan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu masyarakat nekat menerobos titik pembatasan dibeberapa daerah.

Dengan berjalannya waktu dan hampir 3 tahun pandemi ini berlangsung ada banyak kemajuan dalam menangani virus covid 19 ini, masyarakat sudah banyak yang sembuh dari virus dan mampu menjalankan kewajiban yaitu vaksin covid 19 hingga vaksin ke 3 atau biasa disebut dengan booster. 

Pemerintah juga sudah meniadakan larangan mudik lagi dan menghapus persyaratan swab test dan anti gen test untuk persyaratan mengendarai kendaraan umum yang jarak jauh. Kini pemerintah hanya memberi syarat untu mengendarai kendaraan umum cukup dengan vaksin ke 3 atau vaksin booster.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline