Lihat ke Halaman Asli

YASIR

MAHASISWA

Stop! 3 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Hubungan Anda dengan Orang Lain

Diperbarui: 3 Januari 2025   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kesepakatan dalam Proses Sponsorship Credit: pexels.com/pixabay 

Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan sosial adalah bagian penting yang memengaruhi kualitas hidup kita. Namun, ada kebiasaan buruk yang sering dilakukan tanpa disadari, yang justru merusak hubungan dengan orang lain. Artikel ini akan menjelaskan dengan lebih rinci tiga kebiasaan tersebut, dampaknya, dan cara mengatasinya agar hubungan Anda tetap sehat dan harmonis.

1. Suka Menyalahkan Orang Lain

Ketika ada masalah, sering kali kita langsung mencari siapa yang bersalah. Kebiasaan ini mungkin terasa wajar, terutama jika Anda merasa tidak terlibat dalam kesalahan tersebut. Namun, terlalu sering menyalahkan orang lain bisa berdampak buruk pada hubungan Anda.

Mengapa ini buruk?

  • Membuat orang lain merasa disudutkan dan tidak dihargai.
  • Menyebabkan ketegangan, bahkan konflik yang berkepanjangan.
  • Menghilangkan kepercayaan dan rasa nyaman dalam hubungan.

Contoh kasus:
Di tempat kerja, Anda menyalahkan rekan tim atas proyek yang gagal tanpa mencoba memahami penyebabnya. Hal ini akan membuat rekan tersebut kehilangan semangat untuk bekerja sama.

Solusi:

  • Fokuslah pada penyebab masalah, bukan pada siapa yang salah.
  • Gunakan kalimat seperti, "Bagaimana kita bisa memperbaiki ini bersama-sama?"
  • Tawarkan dukungan alih-alih kritik, seperti, "Apa yang bisa saya bantu agar ini tidak terulang?"

2. Terlalu Sering Mengomeli

Mengomeli adalah kebiasaan yang sering dianggap sebagai bentuk perhatian atau rasa peduli. Namun, jika dilakukan terlalu sering atau dengan nada yang menghakimi, hal ini bisa berubah menjadi sesuatu yang menjengkelkan bagi orang lain.

Dampak buruknya:

  • Orang akan merasa tertekan dan lelah secara emosional.
  • Hubungan menjadi kaku karena Anda terkesan terlalu mengontrol.
  • Orang lain akan cenderung menjauh atau bahkan menghindari Anda.

Contoh kasus:
Seorang teman terus-menerus mengingatkan Anda untuk berhenti makan makanan cepat saji, tetapi ia melakukannya dengan nada mengomel. Akibatnya, Anda merasa terganggu alih-alih termotivasi.

Solusi:

  • Gunakan pendekatan yang lebih lembut, seperti, "Aku khawatir tentang kesehatanmu. Apa yang bisa aku lakukan untuk mendukungmu?"
  • Hargai usaha kecil yang dilakukan orang lain, sehingga mereka merasa didukung, bukan dihakimi.

3. Mengkritik Tanpa Memberi Solusi

Kritik bisa menjadi alat yang berguna untuk perbaikan, tetapi hanya jika disampaikan dengan cara yang tepat. Memberikan kritik tanpa solusi sering kali membuat orang merasa diserang atau tidak dihargai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline