Lihat ke Halaman Asli

YASIR

MAHASISWA

Mengungkap Rahasia Hujan Lebat di Bulan Desember

Diperbarui: 7 Desember 2024   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Dari: chatgptt.com (AI) gambar hujan di pemukiman

Bulan Desember sering kali identik dengan hujan yang lebat dan cuaca mendung di berbagai wilayah Indonesia. Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari proses alam yang kompleks dan terorganisasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci penyebab utama hujan di bulan Desember, dan faktor geografis Indonesia.

Pengaruh Angin Muson Barat

Angin muson barat adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi cuaca di Indonesia selama bulan Desember. Angin ini terjadi karena perbedaan tekanan udara antara benua Asia dan Samudra Hindia. Pada bulan Desember, benua Asia berada dalam kondisi tekanan tinggi (suhu udara lebih dingin), sementara Samudra Hindia memiliki tekanan rendah (suhu udara lebih hangat). Akibatnya, angin bergerak dari Asia ke Samudra Hindia melalui wilayah Indonesia.

Angin ini membawa uap air dalam jumlah besar dari lautan, yang kemudian membentuk awan-awan hujan tebal di atmosfer. Ketika uap air ini mencapai daratan, terutama daerah pegunungan di Indonesia, terjadi proses kondensasi yang menghasilkan hujan lebat.

Posisi Matahari dan Pemanasan Global

Pada bulan Desember, posisi matahari berada di belahan bumi selatan, mendekati titik balik matahari selatan. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia, yang berada di dekat garis khatulistiwa, menerima lebih banyak sinar matahari. Lautan yang hangat di sekitar Indonesia mempercepat proses penguapan air. Proses ini meningkatkan kelembapan udara, yang kemudian memperbesar peluang terbentuknya awan-awan hujan.

Pemanasan global juga turut memperkuat fenomena ini. Dengan suhu permukaan laut yang meningkat, penguapan air menjadi lebih intensif, sehingga volume uap air di atmosfer semakin besar. Akibatnya, curah hujan di bulan Desember cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO)

Madden-Julian Oscillation (MJO) adalah fenomena atmosfer global yang memiliki peran penting dalam menentukan intensitas hujan di wilayah tropis. MJO merupakan gelombang atmosfer besar yang bergerak dari barat ke timur di sepanjang daerah tropis, dengan siklus rata-rata 30-60 hari.

Ketika MJO aktif di wilayah Indonesia, ia meningkatkan aktivitas konveksi, yaitu proses naiknya udara hangat yang membawa uap air ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Aktivitas ini menghasilkan awan-awan hujan yang sangat lebat. Dalam siklus MJO, terdapat dua fase utama:
- Fase Basah: Ketika wilayah Indonesia berada di fase ini, curah hujan akan meningkat drastis.
- Fase Kering: Sebaliknya, fase ini cenderung mengurangi curah hujan.

Pada bulan Desember, MJO sering kali berada di fase basah, sehingga memperkuat curah hujan yang sudah dipicu oleh angin muson barat.

Peran Topografi dan Geografi Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline